Oleh : AP
Kejadian 1:1, 26, 28-29 (TB) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Komentar: terjemahan septuaginta memakai kata en arche (pada mulanya), kata ini ini menunjukkan bahwa di kekekalan tidak ada awal waktu seperti dimensi yang kita kenal sekarang…tetapi Allah mengenalkan dirinya di kitab pertama Musa ini sebagai pengenalan bahwa Ia sudah ada di kekekalan… Dan untuk menunjukkan waktu yang bisa dimengerti manusia maka diberitahukan ada suatu titik awal di mana dikenal manusia sebagai suatu awalan.
(Padahal penunjuk waktu saat itu belum diciptakan).
Jadi pada awalnya Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai Pencipta yang tidak dikuasai oleh dimensi ruang dan waktu.
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Komentar: penciptaan diakhiri di hari keenam dengan Allah menciptakan manusia sebagai wakilNya di bumi untuk memelihara dan berotoritas dan berkuasa atas semua ciptaan di bumi.
Allah menciptakan manusia setelah semua fasilitas penunjang kehidupan lengkap, makanan, minuman, alam yang teratur dan binatang-binatang ternak untuk digembalakan dan tumbuh-tumbuhan untuk dikelola sebagai makanan untuk semua ciptaanNya
Allah memberikan posisi terbaik untuk manusia karena manusia adalah rupa dan gambarNya…diciptakan memiliki kemampuan untuk mengelola ciptaanNya.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Komentar: Allah setelah menciptakan manusia langsung memberikan tugas kepada manusia.
Kuasa dan otoritas langsung diberikan dan harus langsung dilaksanakan.
Termasuk untuk memenuhi bumi, berkembang biak dan menjadi kolonisasi untuk bekerja dan menikmati berkat-berkat Tuhan.
Kesimpulan:
Kitab kejadian satu ini menyatakan siapakah Allah (Tritunggal) dan siapakah manusia itu.
Dengan demikian manusia seharusnya tahu di mana posisinya di mata Allah.
Manusia bukan Allah…tetapi diciptakan Allah untuk menjadi kepercayaanNya di bumi.
Dan semua berkat dan kemampuan, talenta sudah disediakan bagi manusia untuk melakukan tugasnya itu.
Ada tanggungjawab yang langsung diberikan kepada manusia yang harus dipertanggungjawabkan kepada Sang pencipta untuk suatu kepercayaan yang diberikan di bumi ini.