Oleh : IL
Beberapa hal yang dapat dipelajari dari Mazmur 69, sebagai berikut:
Ada beberapa hal yang Tuhan ijinkan dialami orang benar
a. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar mengalami situasi yang cukup genting.
Dalam mazmur ini dituliskan dengan 3 gambaran:
“air telah naik sampai ke leherku,” (banjir yang dalam sampai bisa menenggelamkan)
“Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu;”
“aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.”
b. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar menanti jawaban doa seakan belum ada tanda-tanda bahwa Tuhan akan menjawab
(Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.)
c. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar dibenci & dianiaya tanpa alasan
(Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.)
d. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar dihina, dicela, dijauhi, dikucilkan oleh karena nama Tuhan
( Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. …. )
Respon pemazmur ketika dalam kesesakan:
a. Mengakui kesalahan & kebodohan di hadapan Tuhan
b. Memikirkan dampak kepada orang-orang percaya lain
( Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam!
*Janganlah kena noda oleh karena aku orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel! )
c. Tetap teguh menaruh pengharapan dalam Tuhan, tetap percaya akan kasih setia Tuhan
( Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
d. Segenting apa pun, tetap percaya bahwa pada akhirnya Tuhan akan melepaskan!
(Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku,
*dan dari air yang dalam! …..
e. Menyadari bahwa sia-sia menantikan pertolongan dari manusia
(Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.)
f. Menyerahkan pembalasan kepada Tuhan
(….. Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka. …)
g. Dalam kesesakan tetap memuji-muji Tuhan
(Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; )
h. Menguatkan orang-orang lain untuk tetap berharap kepada Tuhan
( Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!
Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
i. Mendeklarasikan perkataan iman sebagai wujud kepercayaan kepada Tuhan, dan memandang jauh ke depan kepada rancangan Tuhan yang besar, yang tak pernah gagal.
( Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ)
Aplikasi:
- Segenting apa pun situasi yang kita hadapi, percayalah….bahwa ketika kita tetap setia & taat kepada Tuhan..maka kita tetap ada dalam naungan kasih karunia Tuhan.
Kita ada dalam rancanganNya yang dahsyat, dan tak pernah gagal. AMIN! - Segenting apa pun, jaga hati kita agar dapat tetap memuji-muji Tuhan.
- Segenting apa pun, jangan menjadikan kita menjadi egois & hanya memikirkan diri sendiri.
Seperti pemazmur, yang tetap dapat mendoakan orang-orang lain, dan tetap menguatkan orang-orang lain untuk tetap berharap kepada Tuhan.