Segenting Apap Pun, Tetap……

0
512

Oleh : IL

Beberapa hal yang dapat dipelajari dari Mazmur 69, sebagai berikut:

Ada beberapa hal yang Tuhan ijinkan dialami orang benar
a. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar mengalami situasi yang cukup genting.
Dalam mazmur ini dituliskan dengan 3 gambaran:
“air telah naik sampai ke leherku,” (banjir yang dalam sampai bisa menenggelamkan)
“Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu;”
“aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.”

b. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar menanti jawaban doa seakan belum ada tanda-tanda bahwa Tuhan akan menjawab
(Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.)

c. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar dibenci & dianiaya tanpa alasan
(Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.)

d. Tuhan terkadang mengijinkan orang benar dihina, dicela, dijauhi, dikucilkan oleh karena nama Tuhan
( Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. …. )

Respon pemazmur ketika dalam kesesakan:
a. Mengakui kesalahan & kebodohan di hadapan Tuhan

b. Memikirkan dampak kepada orang-orang percaya lain
( Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam!
*Janganlah kena noda oleh karena aku orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel! )

c. Tetap teguh menaruh pengharapan dalam Tuhan, tetap percaya akan kasih setia Tuhan
( Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

d. Segenting apa pun, tetap percaya bahwa pada akhirnya Tuhan akan melepaskan!
(Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku,
*dan dari air yang dalam! …..

e. Menyadari bahwa sia-sia menantikan pertolongan dari manusia
(Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.)

f. Menyerahkan pembalasan kepada Tuhan
(….. Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka. …)

g. Dalam kesesakan tetap memuji-muji Tuhan
(Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; )

h. Menguatkan orang-orang lain untuk tetap berharap kepada Tuhan
( Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!
Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

i. Mendeklarasikan perkataan iman sebagai wujud kepercayaan kepada Tuhan, dan memandang jauh ke depan kepada rancangan Tuhan yang besar, yang tak pernah gagal.
( Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ)

Aplikasi:

  1. Segenting apa pun situasi yang kita hadapi, percayalah….bahwa ketika kita tetap setia & taat kepada Tuhan..maka kita tetap ada dalam naungan kasih karunia Tuhan.
    Kita ada dalam rancanganNya yang dahsyat, dan tak pernah gagal. AMIN!
  2. Segenting apa pun, jaga hati kita agar dapat tetap memuji-muji Tuhan.
  3. Segenting apa pun, jangan menjadikan kita menjadi egois & hanya memikirkan diri sendiri.
    Seperti pemazmur, yang tetap dapat mendoakan orang-orang lain, dan tetap menguatkan orang-orang lain untuk tetap berharap kepada Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here