Jangan Setengah-Setengah

0
809

Oleh : AP

2 Tawarikh 12:1-2, 4-7 (TB) Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.
Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem — karena mereka berubah setia terhadap TUHAN —
Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem.
Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.”
Maka pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: “TUHANlah yang benar!”
Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada Semaya, bunyinya: “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak.

Perenungan
Rehabeam dicatat sebagai raja yang jahat dengan ibunya Maakha (Naama) bin Abisalom yang sangat setia pada dewanya yang keji (Asyerah).
Dicatat juga setelah Rehabeam kuat maka ia semakin mengesampingkan Tuhan sehingga Raja Sisak (raja Mesir tempat Yerobeam berlimdung) diizinkan Tuhan untuk menghancurkan Rehabeam

Yang menarik di sini adalah ketika sejahat-jahatnya seseorang ketika ia mau merendahkan diri di hadapan Tuhan maka ia masih bisa menerima anugerahNya.
(ayat 6,7 &12)

Penerapan
Berkali-kali dituliskan Tuhan tidak jadi menghancurkan Rehabeam karena ia dan para pemimpin mau merendahkan diri kepada Tuhan.
2 Tawarikh 12:12 (TB) Oleh sebab raja merendahkan diri, surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali. Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda.

Sayang karena hati yang masih tidak mau bertobat maka anugerah Tuhan berhenti cuma sebatas negara tidak hancur dengan kata lain belum ada pemulihan.

Pemulihan kehidupan seseorang tidak cukup hanya dengan merendahkan diri, mengakui Tuhan berdaulat atau berkata menyesal.

Pemulihan kehidupan adalah dimulai dengan pertobatan (meninggalkan semua yang tidak berkenan kepada Tuhan) dengan pengakuan iman bahwa Yesus Tuhan dan mulai belajar berjalan sesuai Firman.

Ingin pemulihan? Jangan setengah-setengah dalam mengikuti Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here