Oleh : IL
Dalam perjalanan kehidupan orang percaya, hampir setiap kita memohon pada Tuhan agar dijauhkan dari masalah, problema, ketidaknyamanan.
Kita meminta pada Tuhan agar diberi kesehatan, kecukupan, kelancaran dalam segala sesuatunya.
Ketika menghadapi masalah, kita segera datang pada Tuhan untuk secepatnya menghilangkan masalah tersebut sesegera mungkin.
Namun…
Pernahkah kita memikirkan apa yang Tuhan inginkan?
Ternyata Tuhan menginginkan anak-anakNya memiliki karakter yang kuat, berintegritas sekalipun dalam situasi sulit.
Bukan seorang yang hanya ingin kenyamanan, hanya mau terima yang enak-enak saja.
Bersungut-sungut, mengomel, menangis, merengek bila keinginannya tidak terpenuhi.
Dalam Amsal 17:3 dituliskan….
Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Jadi, Tuhan mengijinkan kita mengalami “panasnya perapian”, ada ujian hidup dengan tujuan agar memunculkan kemurnian, memunculkan hal-hal baik dalam kehidupan kita.
Ada ketekunan, tahan uji, pengharapan dalam Tuhan.
Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,
bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji
dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan,
karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Aplikasi:
Bersiaplah selalu karena Tuhan menguji hati kita.
Saat ujian datang, mari berespon dengan tepat !
Karena Tuhan sedang memunculkan hal-hal yang baik dalam kehidupan kita.
Sehingga pada akhirnya kita dapat berkata seperti Ayub.
Ayub 23:10-11
Karena Ia tahu jalan hidupku;
seandainya Ia menguji aku,
aku akan timbul seperti emas.
Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
1 Petrus 1:7
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
