Percaya Akan Perkataan yang Dikatakan Yesus

0
397

Oleh : IL

(BE Yohanes 4:46-53)

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur.
Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
Maka kata Yesus kepadanya:
“Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.”
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya:
“Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.”
Kata Yesus kepadanya:
“Pergilah, anakmu hidup!”
Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.”
Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.

Perenungan:
Setelah mujizat air menjadi anggur di Kana, saat Yesus berada di Kapernaum, ada seorang pegawai istana datang keada Yesus
meminta Yesus datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati.

Pertama Yesus mengingatkan kepada orang banyak yang mengikutinya bahwa “Jika kamu (kalian) tidak melihat tanda dan mujizat,
kamu (kalian) tidak percaya.”
Itu merupakan teguran keras kepada orang banyak…sekaligus menyatakan bahwa Tuhan menghargai orang yang percaya dengan iman sekalipun belum melihat tanda mujizat.

Lalu..
pegawai istana tersebut memohon dengan sangat agar Yesus segera datang ke rumahnya sebelum anaknya mati.
Nampak sekali urgensi dari permintaan pegawai istana tersebut..
Jam demi jam… Menit demi menit,,. Detik demi detik.. berpacu antara kehidupan dan kematian…

Lalu… apakah Yesus datang ke rumah pegawai istana tersebut?
Ternyata tidak.
Yesus mengatakan kepada pegawai istana tersebut bahwa anaknya hidup dan mempersilakan pegawai istana itu pergi/pulang ke rumahnya.

Yohanes menulis bahwa pegawai istana itu percaya akan perkataan Yesus lalu ia pulang.
Di tengah perjalanan, hamba-hambanya memberitahukan bahwa sejak kemarin pukul satu anaknya sudah sembuh.
Ternyata..perjalanan ke rumah pegawai istana tersebut cukup jauh..
Jarak kota Kapernaum (tempat anak pegawai istana) dengan kota Kana (tempat Yesus ditemui) lebih dari 26 km…lebih dari setengah hari perjalanan dengan berjalan kaki.

Ada beberapa pelajaran dari peristiwa di atas:

  1. Percaya karena melihat vs percaya walau belum melihat
    Yesus mengingatkan orang banyak bahwa kebanyakan orang baru menjadi percaya setelah melihat tanda-tanda dan mujizat.

Yohanes menulis bahwa mujizat itu adalah mujizat kedua yang Yesus lakukan sebagai tanda di hadapan umum.
Artinya mujizat pertama adalah air menjadi anggur, dan mungkin sampai saat itu Yesus belum memperlihatkan di muka umum bahwa IA pun sanggup menyembuhkan.

Namun…..
Pegawai istana tersebut percaya kepada perkataan Yesus sekalipun belum melihat kesembuhan anaknya.

Bila ia meragukan perkataan Yesus, ia tidak akan pulang begitu Yesus mengatakan bahwa anaknya sembuh.
Perjalanan dari rumahnya ke tempat Yesus berada saat itu cukup memakan waktu.
Mungkin ia akan memaksa Yesus ikut bersamanya..mungkin sebelum pulang, ia minta kepastian berkali-kali kepada Yesus, bahwa anaknya pasti sembuh..mungkin ia minta tanda lagi untuk memastikan bahwa anaknya akan sembuh.

Tapi.. pegawai istana tersebut percaya!

  1. Cara kita vs cara Tuhan
    Pegawai istana bergegas pergi ke kota Kana untuk meminta Yesus datang ke Kapernaum tempat tinggalnya, dengan tujuan agar Yesus bisa menyembuhkan anaknya yang sedang dalam kondisi kritis, hampir mati.

Mengingat kondisi kesehatan anaknya….pegawai istana tersebut tidak bisa membawa anaknya kepada Yesus, maka begitu mendengar Yesus datang ke kota Kana, yang dianggapnya cukup “dekat” dengan Kapernaum..ia segera berangkat….ia berharap sekali agar Yesus dapat datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anaknya.
Mungkin dalam perjalanan ia berpikir.. apakah akan ada cukup waktu.,..
Apakah Yesus akan tiba tepat waktu di rumahnya sebelum anaknya meninggal?

Namun…
Apa yang Yesus lakukan?
Yesus mengatakan bahwa anaknya hidup.
Dari bahasa asli, kata hidup yag menggunakan Present Indicative active, artinya…anaknya hidup/sembuh saat itu juga, bukan nanti.

Ketika pegawai istana berpikir tentang bagaimana cara agar Yesus bisa tiba di rumahnya tepat waktu sebelum anaknya mati….
Yesus menyembuhkan anak pegawai istana tersebut hanya dengan perkataanNya, tanpa harus bertemu, tanpa harus menyentuh, dan jarak jauh.. lebih dari 26 km…
Wow… !

Terkadang kita stress ngejelimet karena begitu terpaku pada cara metode-metode yang kita pikir bisa menjadi jalan keluar masalah kita….
tetapi..ketika kita datang pada Tuhan..menyerahkan masalah kita pada Tuhan..
Maka IA akan memberikan jalan keluar, dengan caraNya yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita.

Kepada orang yang percaya dan taat, Tuhan selalu menyediakan mujizatNya yang jauh melebihi yang sanggup kita pikirkan…

*Aplikasi:

  1. Percaya penuh kepada Pribadi Yesus, Allah Yang Maha Kasih, Yang Maha Kuasa, Maha Peduli..
    Percaya dengan iman, sekalipun kenyataan belum seperti yang diharapkan….bukan yang minta diberikan bukti-bukti dahulu baru mau percaya..
  2. Jangan memaksa dan mengatur-atur Tuhan agar mengikuti pemikiran dan cara kita.
    Serahkan pada Tuhan..
    Biarkan Tuhan leluasa menggunakan caraNya sendiri..
    Bagian kita adalah..percaya, sekalipun belum melihat dan taat dengan apa yang Tuhan perintahkan, sekalipun mungkin ga masuk akal.

Efesus 3:20-21
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here