(BE Yohanes 7:1-7)
(FAYH)
Sesudah itu, Yesus pergi ke Galilea, masuk kampung keluar kampung, karena Ia ingin menjauhkan diri dari Yudea di mana pemimpin-pemimpin orang Yahudi sedang merencanakan akan membunuh Dia.
Perayaan Hari Raya Pondok, salah satu hari raya Yahudi, sudah mendekat.
Saudara-saudara Yesus mendesak agar Ia pergi ke Yudea untuk perayaan tersebut. “Pergilah ke tempat di mana lebih banyak orang dapat melihat mujizat-mujizat-Mu, ” ejek mereka.
“Engkau tidak akan masyhur kalau menyembunyikan diri seperti ini.
Kalau Engkau memang hebat, buktikanlah kepada dunia! “
Karena saudara-saudara-Nya juga tidak percaya kepada-Nya.
Yesus menjawab, “Sekarang belum tiba saat-Ku pergi ke Yerusalem. Bagi kalian tidak menjadi soal kapan kalian pergi, karena dunia tidak mungkin membenci kalian. Tetapi dunia membenci Aku, karena Aku menuduhnya atas dosa dan kejahatannya.
Perenungan:
- Mengapa Yesus malah melayani di kampung-kampung di Galilea, menjauhi keramaian?
Karena fokus pada pemberitaan Injil, agar lebih banyak orang yang mendengar tentang keselamatan dari Tuhan.
Yesus menjauhi konflik yang tidak perlu dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. - Perkataan saudara-saudara Yesus, yang waktu itu belum percaya kepada Yesus, sangat bertentangan dengan fokus dan tujuan keberadaan Yesus di dunia.
Apa saja yang dinasihatkan saudara-saudara Yesus kepada Yesus?
a. Target jumlah
(“Pergilah ke tempat di mana lebih banyak orang dapat melihat mujizat-mujizat-Mu, ” ejek mereka.)
b. Mengejar kemasyhuran
(Engkau tidak akan masyhur kalau menyembunyikan diri seperti ini. )
c. Mencari pengakuan
(Kalau Engkau memang hebat, buktikanlah kepada dunia! “)
Menarik sekali….apa yang saudara-saudara Yesus sarankan kepada Yesus mirip dengan apa yang iblis katakan saat mencobai Yesus….
“Jika Engkau Anak Allah, …….(usaha membuktikan diri supaya diakui)”
Yesus sama sekali tidak tertarik mengikuti saran saudara-saudaraNya, agar ia show-off… pamer melakukan mujizat di hadapan orang banyak demi mendapat pengakuan.
Mengapa?
a. Yesus tetap Anak Allah, yaitu Allah sendiri, sekalipun orang tidak mau mengakui.
KeberadaanNya sebagai Anak Allah bukan hasil dari pengakuan orang banyak, tetapi memang IA berasal dari sorga.
b. Yesus datang ke dunia bukan untuk cari ketenaran, tidak juga mencari banyak pengikut..
Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang, Yesus datang untuk menyerahkan diriNya menanggung hukuman, mengganti manusia yang berdosa.
c. Kemasyhuran yang sejatii bukan dicari-cari, tetapi merupakan peninggian dari Tuhan, dan hasil ketaatan.
Aplikasi:
- Fokus kepada Tuhan untuk melakukan tujuan Tuhan, jangan terdistraksi dengan tawaran-tawaran untuk membesarkan diri kita,
sehngga menjadi fokus pelayanan kita adalah untuk diri sendiri. - Menyadari bahwa keberadaan kita bukan ditentukan oleh pengakuan orang-orang, tetapi siapa kita di hadapan Pencipta, siapa kita di pemandangan mata Tuhan. Tidak berusaha membuktikan diri, atau membela diri saat disinggung atau dituduh, tapi lebih menjaga hati nurani murni di hadapan Allah, memiliki motivasi yang benar dalam setiap apa yang kita kerjakan, baik dalam keluarga, pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan percayakan.
- Mengevaluasi diri apakah pengejaran hidup kita berfokus pada jumlah, mendapat pengakuan, mencapai kemasyhuran…
Ataukah sebagai hamba-hamba yang melayani untuk Kerajaan Allah dan hanya mencari perkenanan Tuhan..