Bijaksana di dalam Tuhan

0
793

Oleh : AP

2 Samuel 13:3
Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik.

2 Samuel 21:21
Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya.

Perenungan
Simea merupakan anak ketiga Isai, orangnya gagah dan sempat dikira sebagai calon raja oleh Samuel.
Simea juga dicatat telah ikut menjadi tentara Saul, tetapi kelihatannya ia juga ikut kabur bersama-sama Daud dalam pengasingan karena Saul mengejar keluarga Daud.
Simea setidaknya mempunyai anak yang dicatat dalam alkitab :

  1. Yonatan yang ikut dalam ketentaraan Daud dan ia membunuh orang Filistin keturunan raksasa dengan jumlah jari 24 buah
  2. Yonadab
    Dicatat Yonadab adalah sahabat Amnon, anak raja Daud…ia dekat dengan raja dan dituliskan ia adalah orang yang cerdik.
    Dalam bahasa Ibrani dipakai kata ‘Hakam’ atau diterjemahkan ‘bijaksana’ (Amsal Salomo memakai kata hakam).
    Ia mungkin juga menjadi penasihat Amnon dan Daud.
    2 Samuel 13:5 (TB) Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: “Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya.”

Tidak dijelaskan apakah pemerkosaan Tamar termasuk dalam rencana Yonadab, yang tercatat adalah gara-gara nasihat Yonadab maka Amnon berpeluang memperkosa adik tirinya.

Yonadab juga sering berkeliaran di ring satu Daud dan memberikan nasihat pada raja.

2 Samuel 13:32-33 (TB) Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya: “Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya.
Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya, bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang mati.”

Ada beberapa penafsir yang berpendapat bahwa Yonadab adalah a.k.a Yonatan (orang yang sama).

Penerapan
Simea mempunyai anak yang luar biasa dan mengabdi kepada raja.
Sayang kepandaian dan kegagahan Yonadab tidak dibarengi dengan moral yang baik.
Pandai tanpa integritas bisa mencelakakan orang lain dan diri sendiri bahkan sahabatnya sendiri.
Terlihat bahwa ia tidak peduli ketika sahabatnya dibunuh Absalom.
Yonadab hanya mementingkan posisinya sendiri, kepandaiannya tidak dibarengi dengan takut akan Tuhan.

Kesimpulan:
Amsal mengatakan permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.
Kita boleh pandai tetapi bila tidak ditaklukkan dan didasari Firman Tuhan maka kepandaian dan kehebatan manusia bisa membawa malapetaka.
Orang dunia banyak yang pandai tetapi tanpa takut Tuhan maka hanya akan menjadi seorang humanis saja.
Lebih baik tunduk dan merenungkan Firman lebih dahulu supaya bisa menjadi bijaksana dan berkenan kepada Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here