Tuhan Memerlukannya

0
540

Oleh : IL

(BE Markus 11:1-10)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan:
“Pergilah ke kampung yang di depanmu itu.
Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
Dan jika ada orang mengatakan kepadamu:
Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya.
Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”
Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.
Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?”
Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!”

Perenungan:
Bacaan di atas membukakan kepada kita tentang siapa Yesus:

  1. Yesus adalah Allah Yang Maha Tahu
    Ketika memerintahkan muridNya untuk membawa keledai muda sebelum masuk ke kota Yerusalem, Yesus mengetahui dengan detail apa yang akan ditemui murid-muridNya.
    Yesus mengetahui dengan begitu akurat bahwa murid-muridNya akan menemukan keledai dengan spesifikasi yang begitu detail sebagai berikut:
  • tertambat
  • muda
  • belum pernah ditunggangi.
    Yesus mengetahui dengan persis apa yang akan terjadi kepada diriNya, bahwa orang-orang akan mengelu-elukanNya, bahwa orang-orang akan mengenali & mengakuiNya sebagai Mesias, Anak Daud.
  1. Yesus adalah Allah Pemilik segalanya Awalnya mungkin kita merasa aneh, mengapa Yesus menyuruh murid-muridNya mengambil begitu saja keledai muda tertambat, lalu kalau ada yang menanyakan barulah dijawab sesuai arahan Yesus, yaitu mengatakan bahwa Tuhan memerlukannya.
    Bila dipikir dengan pemikiran jaman sekarang, tentu saja hal itu sepertinya tidak sopan..
    Karena mengambil dulu..lalu kalau ada yang bertanya baru menjelaskan.
    Namun….
    Mari kita perhatikan…
    Pemilik keledai sama sekali tidak keberatan waktu keledainya akan dipakai oleh Yesus, pemilik keledai mengerti benar bahwa Pemilik yang sesungguhnya ialah Tuhan sendiri.
    Pemilik keledai sudah ditetapkan oleh Tuhan, agar pada saatnya Tuhan memerlukan keledai tersebut, keledai tersebut sudah siap untuk digunakan oleh Tuhan Yesus.
    Ia harus menyiapkan keledai tersebut sesuai spesikasi yang telah ditulis nabi Zakharia (Zakharia 9:9).

Menarik sekali, Markus mencatat ada sebuah peristiwa yang terjadi saat Yesus meninggakan Betania.

Markus 11:12-14, 20
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun.
Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.
Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!”
Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

Sekilas, kita mendapat kesan seakan Yesus menuntut hal yang tidak lazim.
Bukankah memang saat itu belum musim pohon ara berbuah?
Mengapa Yesus seakan mudah marah dan mengutuk pohon ara tersebut?
Peristiwa di atas menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan sudah menetapkan agar pohon ara tersebut untuk berbuah ketika Yesus memerlukannya, sekalipun bukan musimnya.
Allah Bapa telah menyediakan segala yang Yesus perlukan selama misiNya di dunia ini.
Setelah meninggalan Betania, Yesus merasa lapar dan Tuhan sudah menyediakan pohon ara tersebut bagi Yesus namun ternyata pohon ara terebut sama sekali tidak berbuah.

Ini juga merupakan peringatan bagi setiap orang percaya.
Tuhan sudah menetapkan setiap pribadi anak-anakNya untuk memiliki fungsi tertentu, berperan dalam karya keselamatan Tuhan.
Harapan Tuhan adalah setiap orang percaya siap sedia ketika Tuhan mau memakai kita sebagai alat di tanganNya.

Aplikasi:
Apakah kita sudah sungguh-sungguh berfungsi bagi Kerajaan Allah?
Apakah kita sudah siap ketika kairos Tuhan tiba?
Apakah kita available ataukah unavailable?

Seperti keledai muda yang akan ditunggangi Yesus…
Apakah kita siap.
Apakah kita sudah sesuai kriteria yang Tuhan kehendaki ketika Tuhan memerlukan kita?

Ataukah seperti pohon ara yang tidak berbuah, yang hanya memperbanyak daun dan tidak mampu berkontribusi ketika Tuhan memerlukannya….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here