We Shall Not Die

0
710

Habakuk 1:12
Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami.
Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia (Babel) untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia (Babel) untuk menyiksa.

Perenungan:

  1. Nabi Habakuk memiliki hubungan yang benar-benar kuat dengan TUHAN, Allahnya.
    Panggilan-panggilan kepada TUHAN, sebagai “Allahku”, “Yang Mahakudus”, “ya Gunung Batu” menunjukkan betapa ia mengenal TUHAN sebagai Allah yang ia sembah.

Ia melanjutkan…
“Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman.” (Habakuk 1:13a)

Dalam ketidak mengertiannya… ia datang kepada Tuhan & bertanya…
Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik (orang Babel) menelan orang yang lebih benar dari dia (Yehuda)? (1:13b)

Saat merasakan sepertinya tidak adil… umat Tuhan dibiarkan dibinasakan oleh orang fasik dan kejam…
Nabi Habakuk tetap percaya bahwa Allah yang ia sembah… tidak mungkin berbuat kesalahan, tidak mungkin tidak melakukan keadilan,
TUHAN pasti bertindak sesuai kekudusanNya!

  1. Nabi Habakuk percaya akan keMahakuasaan Tuhan
    Ketika Babel menang perang melawan Yehuda, menang telak dan menaklukkan umat Tuhan, nabi Habakuk tahu benar bahwa hal itu dapat terjadi karena telah ditetapkan oleh Tuhan (12c), karena telah ditentukan oleh Tuhan (12d).
    Kekalahan Yehuda bukan disebabkan tangan Tuhan kurang kuat untuk menyelamatkan.. namun karena semua itu rancangan Tuhan untuk mendidik umatNya, nabi Habakuk dengan tegas dan teguh ia tetap memanggil TUHAN, sebagai Gunung Batu, tempat perlindunganNya yang teguh.
  2. Nabi Habakuk tetap percaya bahwa Tuhan akan membuat beda orang-orang yang setia kepada Tuhan
    Sekalipun sama-sama mengalami penaklukkan oleh bangsa Babel, nabi Habakuk tetap tahu bahwa ada perlindungan khusus bagi orang yang setia dan percaya kepada Tuhan.
    Dengan yakin ia berkata….Tidak akan mati kami. (12b)
    (ESV – We shall not die )

Nabi Habakuk sangat mengerti bahwa apa yang Tuhan rancangkan bukan untuk membinasakan umatNya, namun untuk memurnikan umat Tuhan, menjadi bangsa yang takut akan Tuhan, yang punya hati yang mau taat, yang sungguh-sungguh punya hati menyembah Tuhan.

Aplikasi:

  1. Miliki hubungan yang kuat dengan Tuhan Allah yang kita sembah, dan pengenalan yang dalam kepada Tuhan, keMahakuasaanNya, keadilanNya, kekudusanNya, & kesetiaanNya sehingga dalam situasi kondisi apa pun tetap memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan,
    tanpa negatif thinking & menuduh Tuhan berbuat yang tidak patut.

Filipi 3:10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

  1. Tetap teguh memegang kebenaran dalam situasi apa pun, dan percaya bahwa Tuhan akan membuat beda orang-orang yang setia menanti-nantikanNya.

Maleakhi 3:18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here