Oleh : AP
John 11:21, 32, 40, 45, 47-50 Martha then said to Jesus, “Lord, if You had been here, my brother would not have died.
Therefore, when Mary came where Jesus was, she saw Him, and fell at His feet, saying to Him, “Lord, if You had been here, my brother would not have died. “
Jesus said to her, “Did I not say to you that if you believe, you will see the glory of God? “
Therefore many of the Jews who came to Mary, and saw what He had done, believed in Him.
Therefore the chief priests and the Pharisees convened a council, and were saying, “What are we doing? For this man is performing many signs.
” If we let Him go on like this, all men will believe in Him, and the Romans will come and take away both our place and our nation. “
But one of them, Caiaphas, who was high priest that year, said to them, “You know nothing at all,
nor do you take into account that it is expedient for you that one man die for the people, and that the
whole nation not perish. “
Perenungan
Dari peristiwa kebangkitan Lazarus kita bisa melihat beberapa motivasi orang-orang di sekitar kematiannya dan respon mereka.
- Martha menyesalkan Yesus terlambat datang…keinginan nya adalah Yesus peduli dan melakukan mujizat untuk keluarganya.
- Maria seolah menyalahkan dirinya sendiri atas keterlambatan Yesus, ia sengaja berlambat-lambat menemui Yesus…seolah harapannya sudah hilang.
- Orang-orang Yahudi dan Farisi sama-sama melihat mujizat Yesus…mereka datang ke kubur Lazarus, mereka melihat orang itu dibangkitkan, mereka tidak peduli Lazarus bangkit kembali, mereka tidak peduli Yesus bisa membangkitkan orang yang sudah mati 4 hari.
Mereka hanya memikirkan kalau Yesus adalah Mesias maka Romawi akan menyerang mereka karena artinya sang Raja sudah datang.
Bagi Romawi hanya Kaisar yang menjadi Raja dan harus disembah. - Kaiphas menyatakan Yesus harus mati tidak peduli ia Mesias atau bukan…dengan alasan demi kepentingan Israel.
- Yesus sendiri melakukan semua perkara dengan maksud agar orang sadar bahwa Ia adalah Kehidupan bagi semua orang.
Yesus melakukan untuk Kemuliaan Bapa.
Penerapan
Mana respon benar yang seharusnya kita lakukan kepada Tuhan kita?
MenuntutNya? MenghakimiNya? MemanfaatkanNya?
Atau percaya dan bersyukur apapun yang Ia (akan) lakukan untuk hidup kita karena kita akan melihat Kemuliaan Tuhan?
