Oleh : IL
Lukas 1:13-17
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
“Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu
dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Perenungan:
Kalimat di atas adalah perkataan TUHAN kepada imam Zakharia yang disampaikan lewat malaikat Tuhan.
Dan itu adalah pertama kalinya TUHAN kembali berbicara kepada umatNya, setelah selama lebih dari 400 tahun Tuhan tidak menyampaikan perkataan apa pun kepada umatNya…
Sekitar tahun 430 SM, Tuhan berbicara lewat nabi Maleakhi sbb:
Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. (Maleakhi 4:5-6)
Bayangkan…
Perkataan Tuhan yang terakhir di Perjanian Lama yaitu tentang hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya..
dan.. perkataan Tuhan yang pertama di Perjanjian Baru yang disampaikan kepada imam Zakharia, juga tentang hal yang sama!
Betapa hal tentang hati Bapa ini menjadi hal yang sangat penting bagi Tuhan.
Di dalam seluruh alkitab, Tuhan memberikan sebuah gambaran yang sangat jelas tentang bagaimana sesungguhnya hubungan antara bapa dengan anak.
Ada kasih, ada disiplin, ada mentoring, directing (memberi arahan) dari seorang bapa kepada anaknya.
Dan semua itu muncul karena seorang bapa yang memiliki hati kepada anaknya.
Sebaliknya anak pun memiliki kewajiban menghormati bapa nya, bagaimana ia menghargai, mau mendengar nasihat-nasehat orang tua nya, dan dengan rela hati mau mengikuti arahan-arahan orang tua nya.
Dan.. itu baru dapat terjadi ketika anak memiliki hati kepada bapanya. Itu adalah rancangan Tuhan sejak semula.
Namun… banyak sekali degradasi yang terjadi..
Seorang bapa yang dipercayakan oleh Tuhan menjadi imam dan kepala keluarga, seringkali mengabaikan & melupakan panggilan Tuhan tersebut.
Bapa lebih banyak mengurus hal-hal yang bersifat jasmani saja, mencari nafkah.. dan menyerahkan anak-anak kepada sang ibu.
Kesibukan pekerjaan, kelelahan sering menjadi alasan untuk mengalihkan tanggung jawab seorang bapa terhadap anak-anaknya.
Mari kembali kepada rancangan Tuhan yang semula…
Ingat! Hal yang penting bagi Tuhan, jangan sampai kita anggap tidak penting!
Selain pemulihan rohani (hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar), Tuhan juga mau memulihkan keluarga, yang dimulai dengan pemulihan seorang kepala keluarga yang kembali menangkap panggilan Tuhan menjadi imam di dalam keluarga (untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya).
Dan tujuan Tuhan adalah…. menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya (ayat 17c).
Artinya….
Tuhan sedang mempersiapkan umatNya untuk layak menjadi alat di tanganNya..
Bagaimana bisa menjadi orang-orang yang layak dipakai Tuhan?
Ketika hati kita mau diubahkan dari mendurhaka kepada Tuhan menjadi mau hidup benar, memiliki pikiran yang benar sesuai dengan firman Tuhan (pikiran Kristus), dan ketika para kepala keluarga dengan sukacita, dengan full heart.. mau mengambil tanggung jawab sebagai wakil Allah dalam keluarga membawa seluruh keluarga datang kepada Tuhan, membawa masuk ke dalam rancangan Tuhan.