Oleh : AP
Mazmur 28:1-9 (TB) Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan.
Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku.
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Perenungan
Pemazmur menuliskan keadaannya ketika terhimpit oleh orang-orang yang tidak takut Tuhan dan menekannya.
Tetapi ia tetap bertahan dan meminta pertolongan hanya dari Tuhan saja.
Karenanya yang terpenting baginya adalah ketika Tuhan mendengar doanya dan menjawabnya.
Dan memintaNya membimbing seperti seorang gembala.
Penerapan
Ketika dalam keadaan tertekan apa yang pertama kali kita lakukan? Mencari pembenaran diri? Mencari pembenaran dari orang lain?
Daud memberi teladan bahwa yang menjadi kekuatan dan perlindungan kita adalah Tuhan.
Ia yang akan membela dan menyatakan kebenaran kita.
Yang terpenting adalah menyampaikannya dalam doa dan meminta pimpinanNya.