Never Regret

0
238

Oleh : IL

(BE Kisah Para Rasul 17:16-34)

Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.
Karena itu
di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari
dengan orang-orang yang dijumpainya di situ.

Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: “Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?” Tetapi yang lain berkata: “Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing.” Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: “Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini?
Sebab engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin tahu, apakah artinya semua itu.”
Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru.
Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.
Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.”
Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.”
Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.
Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.

Perenungan:

Beberapa pelajaran yang diperoleh dari catatan tentang perjalanan Paulus ke Atena:

  1. Pengabaran Injil:
    a. Di mana pun, kapan pun, kepada siapa pun tidak pilih-pilih orang
    b. Didorong oleh kasih, karena melihat orang hidup dalam kebodohan dan sedang berbondong-bondong menuju maut kekal.
    c. Menjawab pertanyaan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dengan hikmat Tuhan, dengan bahasa yang dapat diterima pendengar, menjelaskan inti permasalahan kesalahan pola pikir mereka.
  2. Tidak cukup hanya ingin tahu tentang Tuhan
    Tidak cukup hanya ingin tahu, ingin mendengar tentang Firman Tuhan, harus ada pertobatan, sikap hati yang mau diubahkan, harus ada pikiran yang ditundukkan di bawah otoritas Firman Allah.
  3. Isi perkataan Paulus kepada orang-orang Atena:
    a. Menjelaskan siapa Allah yang sejati
    b. Menjelaskan esensi keberadaan manusia
    Manusia adalah ciptaan Allah tidak boleh memikirkan tentang Allah menurut keinginan kita sendiri
    c. Tentang rancangan Allah Pencipta bagi manusia
  4. Jangan kapok, jangan menyesal, jangan kecewa ketika setelah memberitakan kebenaran…. ternyata respon orang-orang begitu buruk..
    Respon orang-orang Atena adalah.. mengejek.
    Apa yang Paulus lakukan?
    Pergi meninggalkan mereka.

Memang itulah yang diperintahkan ketika Yesus mengutus ke 12 murid dan ketujuh puluh murid untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Matius 10:14
Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu
dan kebaskanlah debunya dari kakimu.

Just leave….!

Tetap percaya bahwa firman yang diberitakan tak akan kembali sia-sia..
Di Atena ada beberapa orang yang menggabungkan diri.
Di Filipi, sekalipun Paulus dipenjarakan dan kemudian diusir… ada Lidia sekeluarga dan kepala penjara sekeluarga.. yang kemudian menjadi bakal jemaat Filipi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here