Oleh : AP
Pengkhotbah 5:4-5 (TB) (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
Perenungan
Nazar adalah suatu janji yang akan dilakukan kepada Tuhan baik dalam bentuk perbuatan atau memberikan persembahan
Biasanya nazar dilakukan karena adanya suatu permintaan kepada Tuhan.
Nazar harus dilakukan berhati-hati katena menyangkut sumpah dihadapan Allah.
Sewaktu Hana bernazar katena mandul ia merelakan anaknya untuk menjadi pembantu imam …mungkin ia terbawa perasaan dan tekanan tapi kemudian ia melakukan sesuai nazarnya dan Tuhan memberkati nya.
Ada juga yang sembrono mengucapkamnya seperti Yephta tetapi ia melakukan nazarnya juga walaupun tidak bijaksana.
Penerapan
Nazar adalah perjanjian dengan Tuhan oleh karena itu jangan sembarangan dan tergesa-gesa melakukan nya.
Jika sudah bernazar maka hal itu harus dilakukan atau akan dituntut sebagai janji yang terbengkalai.
Dan jangan bernazar sesuatu yang melanggar hukum Tuhan.
Bijaksanalah.
