Mau Merendahkan Diri

0
650

Oleh : IL

Bacaan:Mazmur 113

Berbeda dengan kebanyakan mazmur lainnya, yang menuliskan alasan memuji Tuhan karena kuasa dan kedahsyatan TUHAN,
Mazmur 113 ini mengajak dan mendesak pembacanya untuk memuji TUHAN karena IA Allah yang mau merendahkan diriNya yang Mahamulia, demi manusia ciptaanNya…bahkan bagi manusia yang paling hina sekalipun!

Ada 3 kali seruan
Pujilah
pujilah nama TUHAN!
Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan

menunjukkan suatu yang penting, urgent, harus dilakukan. Ajakan ini bukan sebuah himbauan yang boleh dilakukan boleh tidak,
tapi sesungguhnya seluruh manusia wajib memuji TUHAN.

Mengapa?
Karena IA Allah Pencipta yang sangat memedulikan setiap manusia ciptaanNya, tidak seorang pun yang luput dari perhatian-Nya.
Karena IA tidak memandang muka, bahkan yang terendah pun IA mau tinggikan.
(Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya.)
Karena IA melakukan yang mustahil, sehingga yang tak berpengharapan bisa bersukacita..(Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!)

Kapan waktu yang tepat untuk memuji TUHAN? Ternyata sekarang, saat ini juga!
Ya, memuji Tuhan tidak perlu menunggu keadaan membaik, atau hanya saat banyak berkat materi, atau menunggu pemulihan dari masalah yang sedang kita gumulkan.

Memuji Tuhan merupakan komitmen dari hati yang betul-betul menyadari telah menerima kebaikan-kebaikan Tuhan.
Begitu banyak kebaikan TUHAN yang kita sadari, serta begitu limpahnya kebaikanNya yang tidak kita sadari telah kita terima!

Ya, seperti pemazmur mengatakan…sekarang ini dan selama-lamanya aku mau memuji-muji TUHAN.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?

Aplikasi:
Allah yang kita sembah adakah Allah yang sangat rendah hati, yang dengan rela merendahkan diriNya demi tercapainya tujuan enyelamatan manusia. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan?
Apakah ada sifat, sikap & tindakan kerendahan hati di dalam kita sehingga orang di sekitar kita merasakan ada karakter yang berbeda dari orang2 dunia..ada kerendahan hati yang mencerminkan karakter Kristus.
Apakah kita hanya memerhatikan orang-orang di atas kita, atau adakah kepedulian kita dan kebersediaan kita memperhatikan sesama yang berkekurangan, yang hina, yang terasing & tertolak demi kepentingan Kerajaan Allah?

Filipi 2:3b-8
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here