Oleh : Pak Ap
Menurut beberapa tabel penelitian/survey kelihatannya ada peningkatan besar pernikahan beda keyakinan (survey di Amerika Serikat tapi mungkin juga menyebar di negara-negara lain).
Manusia sering lupa ketika berada dalam situasi aman dan nyaman, hal ini yang di alami orang Israel kemungkinan besar generasi ketiga dan selanjutnya yang disebutkan tidak mengenal perang (Hakim-hakim 3:2), generasi yang tidak terlatih untuk melawan musuh.
Tetapi yang lebih parah adalah ketika mereka mulai kawin mengawinkan anak-anak mereka dengan orang Kanaan dan ikut dalam penyembahan orang Kanaan.
Hakim-hakim 3:2 (Terjemahan Baru) — Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.
Hakim-hakim 3:6 ( Terjemahan Baru ) Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu.
Perenungan
Suatu ikatan yang paling kuat di dunia ini adalah melalui ikatan perkawinan.
Perkawinan membuat dua pihak menjadi satu keluarga (oleh karena itu 2 kerajaan sering melakukan perkawinan politik untuk menguatkan ikatan perjanjian antara mereka).
Tetapi yang berbahaya adalah ketika anak-anak Tuhan / anak-anak Terang mengikatkan diri dengan kegelapan
(Hakim-hakim 3:7) dan kompromi dengan standar, hukum dunia.
Hakim-hakim 3:7 ( Terjemahan Baru ) Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.
Penerapan
Kejatuhan rohani dimulai dengan kompromi mungkin mulai dengan suatu yang kita anggap kecil dan tidak berbahaya.
Tetapi itu yang membuat celah dosa yang akan semakin membesar dan bisa membakar seluruh kota (keluarga, bisnis hancur).
Keluar dari anugerah Tuhan berarti kehancuran janji-janji Tuhan tidak tergenapi dalam kehidupan kita.
(Hakim-hakim 3:8)
Hakim-hakim 3:8 ( Terjemahan Baru ) Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, sehingga Ia menjual mereka kepada Kusyan-Risyataim, raja Aram-Mesopotamia dan orang Israel menjadi takluk kepada Kusyan-Risyataim delapan tahun lamanya.