Kamu Harus Dilahirkan Kembali !

0
414

Oleh : IL

(BE Yohanes 3:1-21)

(TSI3)
Pada suatu malam, seseorang bernama Nikodemus datang kepada Yesus. Dia adalah anggota kelompok agama Yahudi yang disebut Farisi,
juga salah satu pemimpin agama Yahudi.
Nikodemus berkata kepada Yesus, “Guru, kami tahu bahwa Guru diutus Allah untuk mengajar kami, karena tanpa bantuan Allah, tidak ada seorang pun yang bisa melakukan keajaiban-keajaiban seperti yang Guru lakukan.”
Jawab Yesus kepadanya, “Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan ini benar: (bahasa asli: AMEN AMEN)
Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi warga kerajaan Allah kalau dia tidak dilahirkan kembali.”

Lalu Nikodemus bertanya,
“Bagaimana mungkin seseorang dapat dilahirkan lagi kalau dia sudah dewasa?
Tidak mungkin dia bisa masuk kembali ke dalam kandungan ibunya dan dilahirkan lagi!”
Jawab Yesus kepadanya,
“Sungguh, Aku menegaskan kepadamu: (bahasa asli : AMEN AMEN)
Setiap orang yang ingin menjadi anggota kerajaan Allah harus dilahirkan dari air dan Roh Kudus.
Kalau tidak begitu, dia tidak bisa menjadi anggota kerajaan Allah. Secara jasmani, manusia memang lahir dari orangtuanya, tetapi secara rohani, manusia harus dilahirkan dari Roh Kudus.
Janganlah heran karena Aku berkata, ‘Kalian semua harus dilahirkan kembali.’
Sebab kelahiran dari Roh Kudus adalah seperti putaran angin yang bertiup ke mana saja.
Kita hanya bisa mendengar bunyinya, tetapi tidak tahu dari mana angin itu datang, atau ke mana angin itu pergi.
Begitu jugalah pekerjaan Roh Kudus dalam hati manusia.”

Lalu Nikodemus bertanya lagi, “Bagaimana mungkin hal-hal itu bisa terjadi?”
Yesus menjawab, “Bagaimana Bapak bisa menjadi guru agama orang Israel kalau Bapak sendiri tidak mengerti hal-hal ini?!
Sekali lagi Aku menegaskan kepadamu bahwa sesungguhnya, (bahasa asli: AMEN AMEN)
Aku dan murid-murid-Ku mengajar tentang hal-hal yang sudah kami ketahui.
Kami bersaksi mengenai apa yang sudah kami lihat, tetapi kalian (orang-orang farisi) tidak menerima kesaksian kami.
Waktu Aku mengajarkan tentang hal-hal yang terlihat di dunia ini pun kalian sudah tidak percaya.
Lalu bagaimana mungkin kalian bisa percaya kalau Aku mengajar tentang hal-hal surgawi?
Tidak ada orang yang pernah naik ke surga lalu turun lagi untuk mengajar kalian tentang hal-hal surgawi.
Hanya Sang Manusia yang pantas mengajarkan hal-hal itu, karena hanya Aku yang turun dari sana dan tetap berada di sana.

Perenungan:
Nikodemus adalah seorang farisi yang punya jabatan penting, ia adalah pemimpin agama Yahudi.
Yohanes menuliskan percakapan antara Yesus dengan Nikodemus pada kunjungannya yang cukup diam-diam karena dilakukan pada malam hari.
Banyak yang menafsirkan bahwa kunjungan malam-malam ini bukan hanya menghindari orang banyak agar bisa berbicara secara pribadi dengan Yesus, namun juga agar tidak terlalu menjadi sorotan rekan-rekannya sesama orang farisi dan juga ahli-ahli taurat yang mayoritas menentang Yesus.

Saat menyimak percakapan Yesus dengan Nikodemus, ada beberapa hal yang menarik…

  1. Nikodemus berkata-kata dengan menggunakan kata “kami”, ia membawa identitas kelompoknya yaitu orang-orang farisi.
    Nikodemus menyatakan bahwa…orang-orang farisi sudah mengetahui bahwa Yesus adalah utusan Tuhan, karena tanda-tanda yang Yesus lakukan, yang merupakan demonstrasi kuasa Tuhan, sudah tidak dapat disangkal lagi oleh siapa pun.
    (Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” ).
    Kedatangannya kepada Yesus merupakan langkah yang baik untuk mencari kebenaran dari Allah.
    Berbeda dengan kebanyakan orang farisi dan ahli-ahli taurat, Nikodemus mau diajar, mau mencari tahu kebenaran Tuhan, ia tidak mau berpuas diri menghidupi kebenarannya sendiri.
  2. Yesus menjawab pertama-tama secara pribadi kepada Nikodemus
    Yesus dengan tegas dan sungguh-sungguh menunjukkan bahwa Nikodemus harus dilahirkan secara rohani untuk dapat masuk Kerajaan Allah.
    Keberadaannya sebagai orang farisi yang sudah mengikuti adat istiadat Yahudi dengan ketat tidak membuatnya dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
    Dengan tegas Yesus berkata: “Kamu harus dilahirkan kembali.”
  3. Kemudian Yesus menegaskan bahwa orang farisi sebagai orang-orang yang merasa paling suci pun, dan merasa sebagai orang paling taat pun, harus dilahirkan kembali!
    ( ‘Kalian semua harus dilahirkan kembali.’ )

Kata “harus” merupakan sebuah syarat yang tidak dapat ditawar, tidakk dapat diganggu gugat lagi…. harus! Titik!

Yesus mengungkapkan kepada Nikodemus tentang siapa diriNya..yaitu satu-satunya yang dari surga turun ke dunia untuk mengajarkan hal-hal tentang surga..tidak ada satu orang pun yang pernah naik ke sorga..
Sehingga hanya Yesuslah yang berhak, pantas untuk mengajarkan tentang hal-hal surgawi…
(Tidak ada orang yang pernah naik ke surga lalu turun lagi untuk mengajar kalian tentang hal-hal surgawi. Hanya Sang Manusia yang pantas mengajarkan hal-hal itu, karena hanya Aku yang turun dari sana dan tetap berada di sana.)

Artinya pengajaran-pengajaran di luar Yesus..yaitu yang diajarkan oleh manusia, sama sekali bukan kebenaran!
Mengapa? Karena tidak satu orang pun yang pernah naik ke surga, jadi tidak satu orang pun yang tahu persis jalan untuk ke surga, untuk masuk Kerajaan Allah.

Yesus menunjukkan bahwa sebagai pengajar Israel, Nikodemus belum cukup memahami hal-hal rohani.
Sebagai pemimpin agama Yahudi, Nikodemus menekankan adat istiadat, ritual agamawi, namun tidak mengerti tentang kelahiran secara rohani dari Allah.
Yesus sangat menyayangkan hal ini, karena tanpa sungguh-sungguh memahami hal rohani..tidak mungkin bisa mengajar dan membawa orang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Yesus menggunakan istilah.. orang buta menuntun org buta (Lukas 6:39)

Yohanes 3:16-18, 36 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

Titus 3:5-6 (TSI3) Kita diselamatkan bukan karena perbuatan-perbuatan baik kita, tetapi karena Dia sendiri mengasihani kita. Dia menyelamatkan kita melalui Roh-Nya yang membersihkan kita dari dosa, sehingga kita dilahirkan kembali dan mempunyai hidup yang baru.
Dia mencurahkan Roh-Nya dengan sepenuhnya atas kita melalui Kristus Yesus, Penyelamat kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here