Oleh : IL
1 Raja-raja 19:1-4
Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu (450 nabi2 Baal) dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia:
“Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.”
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
Perenungan:
Kisah ini sangat berkebalikan jika dibandingkan dengan ayat-ayat sebelumnya…
Peristiwa di atas terjadi setelah Elia menantang 450 nabi-nabi Baal (mungkin juga ditambah 400 nabi Asyera), dan TUHAN menyatakan kemuliaanNya di hadapan umat Israel, dengan menurunkan api dari langit membakar persembahan Elia…
TUHAN Allah Israel (YAHWEH) menyatakan diriNya sebagai Allah yang sejati, satu-satunya Allah yang layak disembah oleh seluruh umat manusia. (1 Raja2 18:16-).
Kemudian dengan berapi-api Elia menyembelih ratusan nabi-nabi Baal itu di Sungai Kidron, tidak ada satu pun yang terluput!
Selanjutnya Elia memberitahukan kepada raja Ahab bahwa akan segera datang hujan setelah 3 tahun lebih kekeringan akibat raja Ahab yang membawa seluruh Israel kepada penyembahan berhala. (1 Raja-Raja 18:16-39)
Setelah memusnahkan ratusan nabi-nabi Baal yang tentu saja sangat melelahkan… Elia naik ke bukit untuk berdoa meminta Tuhan menurunkan hujan.
Bayangkan…. Elia berdoa berlutut kepada Tuhan meminta hujan, tidak ada apa-apa yang terjadi.. bahkan awan sekecil apa pun tidak ada.
Elia tidak menyerah! Ia berkali-kali berlutut berdoa … dan berkali-kali juga menyuruh bujangnya melihat apakah ada awan di langit….
Tapiii … tetap tidak ada perubahan apa pun..
Pada kali ke 7… bujang Elia melihat..
Hmm… ada awan tapi cuma sebesar telapak tangan di kejauhan.
Lewat tanda sekecil itu saja, Elia yakin Tuhan sedang bekerja dan mengabulkan permintaannya, Elia langsung menyuruh raja Ahab untuk pulang. Dan raja Ahab menurut, ia pulang dengan kereta menuju Yizreel.
Dan benar saja… Seketika langit menjadi gelap..
Dan terjadi hujan badai setelah 3 tahun 6 bulan tidak ada hujan dan embun.. (Yakobus 5:17).
Hal yang supranatural kembali terjadi…
Kuasa Tuhan memenuhi Elia, sehingga ia bisa berlari sedemikian cepat sampai bisa menyusul kecepatan kereta berkuda.
Elia mendahului kereta Ahab dan tiba lebih dulu di jalan yang menuju Yizreel….
Lalu.. bagaimana kelanjutannya?
Hal dahsyat apa lagi yang Tuhan mau lakukan lewat Elia, sampai Tuhan membawa Elia berjalan mendahului kereta kuda Ahab?
(Lihat 1 Raja-raja 18:44-46)
Nahh… inilah yang cukup mengherankan..
Apa yang terjadi malah anti klimaks!
Setelah peristiwa melawan 450 nabi-nabi Baal nya Izebel, dan Elia dipakai Tuhan untuk menunjukkan kuasa dan kemurahan Tuhan yang mau menurunkan hujan bagi umat Israel….
Yang terjadi selanjutnya malah ketakutan yang menekan nabi Elia akibat ancaman Izebel yang akan membunuhnya pada esok harinya.
Elia begitu tertekannya sampai-sampai ia hanya ingin mati saja..
Ia merasa hanya tinggal sendirian sebagai orang yang sungguh-sungguh menyembah Tuhan.
Ketakutannya menghilangkan kepekaannya untuk menangkap rancangan Tuhan, untuk mengerti bahwa masih ada hal-hal yang Tuhan mau lakukan dalam kehidupannya.
Ada penafsir yang berpendapat bahwa kejatuhan iman Elia ini akibat kelelahan yang amat sangat setelah peristiwa menantang ratusan nabi Baal, menyembelih ratusan nabi Baal tersebut…
Namun sangat jelas bahwa kejatuhan iman Elia terjadi akibat Elia membiarkan hati dan pikirannya dikuasai oleh ketakutan.
Ia mau menyerah, cukup sampai di situ…..!
Padahal Tuhan mau agar Elia mengurapi Hazael, Yehu dan Elisa sebelum Elia dipanggil oleh Tuhan.
Ketiga orang itulah yang akan Tuhan pakai untuk menghukum kejahatan Ahab, Izebel dan keluarganya sampai tidak ada satupun yang terluput. (1 Raja-Raja 19:15-17).
Sekalipun Tuhan mengijinkan raja Ahab dan Izebel membunuh nabi-nabi Tuhan..
Yang sering disalah tafsirkan sebagai pembiaran atau ketidak pedulian dari Tuhan, atau malah dianggap kurang berkuasanya Tuhan…
Lewat peristiwa ini
Tuhan menyatakan diriNya bahwa IA lah tetap yang memegang kendali!
1 Raja-raja 19:17
Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
Aplikasi:
- Menyadari bahwa ketika Tuhan memakai kita sebagai alat kemuliaanNya, maka kita tetap akan menghadapi tekanan dari pihak kerajaan kegelapan.
Jangan takut, jangan menyerah, tetap percaya dan melekat pada Tuhan, karena kuasa iblis dan antek-anteknya tidak sebanding dengan kuasa Allah Pencipta Yang Mahakuasa!
Efesus 6:10-12
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
- Jangan teralihkan dari rancangan Tuhan kepada masalah dan tekanan.
Terus arahkan hati dan pikiran kepada apa yang Tuhan mau lakukan lewat hidup kita.
Setiap ketakutan, kekuatiran kita serahkan kepada Tuhan, Allah yang sanggup melindungi dan memelihara kita.
1 Petrus 5:7-11 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
- Ketika Tuhan ijinkan sesuatu yang buruk terjadi,
tetap percaya bahwa Tuhanlah yang memegang kendali atas segalanya, atas kuasaNya yang Maha dashsyat…
tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana..
tetap percaya akan keadilan dan pembelaan dari Tuhan!
Roma 8:31
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu?
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?