Fatamorgana Rohani

0
784

Oleh : IL

Kepada Saul diberitahukan, bahwa Daud telah masuk Kehila. Lalu berkatalah Saul:
“Allah telah menyerahkan dia ke dalam tanganku,
sebab dengan masuk ke dalam kota yang berpintu dan berpalang ia telah mengurung dirinya.” Maka Saul memanggil seluruh rakyat pergi berperang ke Kehila dan mengepung Daud dengan orang-orangnya.

Menarik sekali.
Dalam kemerosotan rohani Saul yang begitu dalam akibat rasa iri hati yang menguasainya, Saul masih merasa bahwa Allah menyertainya. Saul masih bisa berkata bahwa Allah telah menyerahkan Daud ke tangannya sebab Daud masuk ke dalam kota Kehila, kota yang berpalang dan berpintu sehingga akan mudah sekali bagi Saul untuk menangkap Daud.

Perkataan Saul ini benar-benar di luar akal sehat, karena sebetulnya Saul tahu bahwa pengejarannya kepada Daud adalah hal yang menentang rencana Tuhan.
Daud adalah orang yang Tuhan urapi untuk menjadi raja menggantikan Saul. Ketika Saul bernafsu sekali ingin membunuh Daud, bukankah hal tersebut melawan kehendak Tuhan, melawan Tuhan?
Selain itu, sebelumnya Saul telah membunuh 85 imam Allah dan memunahkan seluruh penduduk kota Nob tempat tinggal para imam tersebut beserta ternak-ternaknya.

Aplikasi:
Berhati-hatilah dengan “fatamorgana rohani”, ketika jelas-jelas hal yang kita lakukan adalah bertentangan perintah Tuhan,
namun karena kebebalan, berkali-kali mematikan alarm tanda peringatan yang Tuhan berikan. Akibatnya tidak ada perasaan bersalah, malah sebaliknya tetap merasa “damai sejahtera” (palsu) merasa bahwa itu adalah kehendak Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here