Be Holy!

0
69

Oleh : IL

Imamat 19:2-5, 9, 11-20, 23-37

“Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah TUHAN, Allahmu.
Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.
Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan, yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa laki-laki lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi janganlah keduanya dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan.
Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam pohon buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga tahun dan jangan memakannya.
Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi persembahan kudus sebagai puji-pujian bagi TUHAN.
Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya hasilnya ditambah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan.
Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu.
Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.
Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah TUHAN.
Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.
Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.
Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.
Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN.”

Perenungan:
Apa yang Tuhan tuntut dari umatNya? Agar kudus seperti Tuhan Allah adalah kudus (ayat 2).

Hal-hal apa saja yang mempengaruhi kekudusan?

  1. Cara bersikap dan memperlakukan orang tua kita (ayat 3a)
    Versi NASB reverence, NLT menuliskan great respect.
    Tuhan menginginkan agar umat Tuhan memiliki kesungguhan hati menghormati orang tua.
    Jadi bukan hanya kata-kata atau sikap yang sopan, tapi ada kepedulian dan tanggung jawab di dalamnya.
    Tidak memperlakukan dengan tidak sopan atau pun semena-mena karena mereka telah lemah tubuh, tidak produktif lagi atau mungkin sakit-sakitan.
    Perlu diingat bahwa Tuhan memperhatikan dan sangat peduli pada bagaimana kita memperlakukan orang tua.
    Orang yang tidak menghormati orang tua, maka orang tersebut tidak kudus, kotor! bukan hanya di hadapan Tuhan… di hadapan manusia pun itu merupakan perilaku yang cemar.
    Dan Tuhan sangat tidak berkenan terhadap orang tersebut.
  2. Sikap hati & cara menyembah kepada Tuhan
    Berkaitan dengan penyembahan, maka umat Tuhan dapat hidup kudus bila…
    a. Memelihara hari Sabat (ayat 3b)
    Umat Tuhan menguduskan 1 hari dalam seminggu untuk beribadah menyembah kepada Tuhan.
    Ada hati yang mau datang kepada Tuhan Allah, disertai pengakuan dan ucapan syukur bahwa semua berasal daripada Tuhan,
    dan ada kesadaran bahwa tanpa Tuhan kita tidak mampu.
    Sikap hati seperti inilah yang Tuhan inginkan dari umat Tuhan.

b. Tidak menyembah ilah lain (berhala) (ayat 4)
Ketika umat Tuhan tidak mau datang kepada Tuhan untuk menyembah Tuhan, maka pastinya ada ilah lain dalam hidupnya, baik berupa berhala penyembahan lain, atau pun berhala yang tidak disadari seperti uang, pekerjaan, hobby, atau diri sendiri.
Sikap hati seperti ini adalah tidak kudus di hadapan Tuhan.

c. Menyembah Tuhan dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, tidak pakai cara-cara sendiri. (ayat 5-8)
Tuhan mengingatkan orang Israel agar ketika mempersembahkan korban, harus dengan sikap hati & cara yang berkenan kepada Tuhan.
Ada praktek-praktek dan tindakan tertentu yang Tuhan sangat tidak berkenan.
Ketika orang Israel melakukan penyembahan yang ditujukan kepada Tuhan, namun dengan cara penyembahan berhala, maka itu melanggar kekudusan.

Seringkali ada pemikiran bahwa ketika kita mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, maka itu sebagai jasa kita kepada Tuhan,
sehingga yang punya hak menentukan apa yang dipersembahkan dan cara bagaimana mempersembahkan adalah diri kita.
Kita merasa sudah cukup baik karena merasa sudah memiliki motivasi yang baik untuk mau memberi kepada Tuhan.
Setelah membaca kitab Imamat ini, kita menyadari bahwa Allah adalah Tuhan, Tuan, Raja di atas segala raja, Allah Yang Maha Kudus & Mulia, sehingga ketika kita menghadap Tuhan, mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, tidak bisa semau kita, tidak bisa melakukan seperti apa yang kita pikir baik..
Kita harus mau tahu apa yang Tuhan pikir baik, apa yang Tuhan suka, apa yang Tuhan berkenan dan apa yang Tuhan tidak berkenan.

Nadab & Abihu sedemikian kreatifnya membuat perbaraan sendiri ketika datang menyembah Tuhan, namun apa yang terjadi? (Baca Imamat 10)
Tuhan sangat tidak berkenan!
Uza dengan niat baik berusaha menahan tabut Allah agar tidak jatuh, tidak hancur… namun ternyata itu melanggar kekudusan Tuhan. (Baca: 2 Samuel 6)

Raja Daud ketika mencari tahu dari Firman Tuhan, akhirnya menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan fatal yaitu membawa tabut Allah menggunakan lembu, (2 Samuel 6) padahal Tuhan telah membuat peraturan yang jelas bahwa tabut Allah harus diangkut dan hanya boleh diangkut oleh orang Lewi (Ulangan 10:8).

Ketika umat Tuhan tidak peduli dan tidak mau tahu mana yang berkenan kepada Tuhan dan mana yang tidak, lalu melakukan seperti yang ia pandang baik, maka sangat besar kemungkinan ia melakukan kesalahan sehingga menjadi tidak berkenan kepada Tuhan.

d. Menghormati nama Tuhan
Tidak sembarangan menggunakan nama Tuhan.

e. Menghormati tempat kudus Tuhan
Menyadari bahwa Tuhan Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, dan sekalipun Tuhan tidak terlihat oleh mata jasmani kita, kita menghormati kehadiranNya di tengah-tengah kita.

  1. Cara mengelola berkat dari Tuhan (ayat 9-10)
    Ketika kita menerima berkat Tuhan, mendapat hasil pekerjaan kita, apakah yang kita pikirkan? Apakah semua tentang aku, aku, keluargaku, kesukaanku, keinginanku?
    Tuhan menghendaki umat Tuhan memiliki kasih dan belas kasihan kepada sesama, dengan memikirkan juga orang-orang yang membutuhkan*
    Tuhan memerintahkan umatNya untuk menyisihkan dari pendapatan atau hasil pekerjaan umatNya, sebagian untuk orang-orang yang membutuhkan.
    Keegoisan merupakan bentuk pemberhalaan diri, dan itu menjadikan umat tidak kudus di hadapan Tuhan.
  2. Memegang teguh kebenaran & menghormati nama Tuhan (ayat 11-12)
    Tidak mencuri (tidak mengambil apa yang bukan milik kita).
    Tidak berdusta (tidak mengatakan hal yang tidak benar).
    Tidak bersumpah dusta dan menggunakan nama Tuhan untuk tujuan menipu.
  3. Cara memperlakukan orang yang lemah
    Orang lemah yang disebutkan pada Imamat 19 ini antara lain:
    a. Orang yang dalam posisi lemah, berekonomi lemah
    Memeras artinya menekan orang lain untuk membayar lebih dari yang seharusnya, karena orang tersebut tidak berdaya, sedangkan kita memiliki power untuk memaksa orang tersebut agar memberikan seperti yang kita inginkan.
    Merampas artinya mengambil dengan paksa, tanpa persetujuan pemilik nya. Contoh dalam alkitab adalah raja Ahab yang sangat menginginkan kebun anggur Nabot, namun karena Nabot tidak bersedia menjualnya, maka Izebel, isteri raja Ahab dengan berbagai intrik-intrik membunuh Nabot lalu merampas kebun anggur milik Nabot tersebut.
    Memeras dan merampas sangat mungkin dan bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki power, kuasa.
    Tuhan ingin umat Tuhan sekalipun punya kuasa, kekuatan, power agar jangan menggunakan kekuatan & kuasa kita sehingga menekan orang yang dalam posisi lemah, jangan memeras, jangan merampas!

b. Orang sepuh, yaitu orang-orang yang sudah berusia tua.
Pandangan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan yang hanya melihat manusia sebagai komoditas, dan dilihat untung ruginya, maka kadang tidak mempedulikan bahkan menyingkirkan orang-orang tua yang dianggap hanya membebani saja.
Tuhan ingin agar umat Tuhan memiliki hati yang takut akan Tuhan, sehingga memandang orang-orang berusia tua sebagai ciptaan Tuhan yang berharga & mulia, dan dengan penuh kasih & belas kasihan dapat memperhatikan orang berusia tua yang memerlukan bantuan dari orang-orang yang lebih muda dan kuat untuk menopang mereka.

c. Orang asing
Orang asing biasanya berada dalam posisi lemah, di mana ia memerlukan penduduk lokal untuk membantunya mendapatkan tempat tinggal, perlindungan, penerimaan dan bantuan agar bisa beradaptasi di daerah baru tersebut.

d. Karyawan/pegawai, pekerja, buruh
Jangan menahan upah karyawan

f. Orang cacat
Jangan mempermainkan orang cacat karena kekurangan mereka.
Ini ada hubungan dengan takut akan Tuhan.
Orang yang takut akan Tuhan… tahu menghargai orang lain sebagai sama-sama ciptaan Tuhan yang harus diperlakukan dengan baik, menyadari bahwa Tuhan lah Pemilik mereka, dan bahwa Tuhan melihat memperhatikan apa yang kita lakukan kepada orang-orang yang memiliki kekurangan tertentu ini.

  1. Berlaku adil
    a. dalam mengambil keputusan
    Mengadili dengan adil.
    Berdiri teguh memegang kebenaran, tidak memihak baik kepada orang kecil maupun orang-orang besar.
    Apakah hal ini hanya berlaku untuk para hakim?
    Tidak! Tuhan tidak menuliskan bahwa ini hanya berlaku untuk jabatan hakim.
    Setiap umat Tuhan perlu memegang prinsip kebenaran ini, dalam setiap aspek kehidupannya.
    Dalam keluarga, berlaku adil kepada anggota keluarga, tidak berat sebelah atau menerapkan favouritism, memberikan perhatian lebih kepada yang satu sementara kepada yang lain tidak terlalu memberikan kasih seperti yang seharusnya.
    Perlu menegakkan kebenaran & keadilan sehingga ada
    Dalam perusahaan

b. dalam berdagang
Neraca, timbangan harus benar, tidak mengurangi apa yang telah disepakati.

*7. Tindakan dan sikap hati terhadap sesama *
a. Tidak memfitnah
b. Tidak mengancam
c. Tidak membenci.
Tuhan memberikan solusi agar masalah dengan sesama bisa dibereskan,
yaitu dengan berani berterus terang menegor yang melakukan kesalahan, tidak membiarkan atau tidak peduli ketika ada pelanggaran,
atau bahkan hanya memendam kebencian dalam hati.
Tuhan tidak ingin umat Tuhan menuntut balas kepada orang yang melakukan kesalahan kepada mereka, sebaliknya Tuhan memerintahkan untuk mengasihi orang yang telah melakukan kesalahan keapada… Woww! Betapa standar kasih yang sangat tinggi, dan itulah memang standar Tuhan, karena Tuhan sendiri telah mengasihi bahkan menebus manusia ketika manusia masih berdosa (Roma 5:8)

*8. Tidak ikut-ikutan mempraktekkan cara-cara penyembahan berhala, tetapi sungguh-sungguh berpegang pada ketetapan-ketetapan dari Tuhan saja.
Apa saja praktek-praktek penyembahan berhala yang dilarang yang disebutkan dalam Imamat 19 ini?
a. Mengawinkan 2 jenis ternak, menaburkan 2 jenis benih, memakai pakaian yang terbuat dari 2 jenis bahan.
(Untuk dapat memahami maksud ayat ini perlu mempelajari sejarah kebudayaan penyembahan berhala pada jaman itu).
b. Makan darah
c. Melakukan telaah/ramalan (divination, fortune teller), berttanya kpd arwah, sihir (sorcery)
d. Mengadopsi ritual kematian dari penyembah berhala (berdandan memotong rambut dengan cara tertentu, dan mengiris-iris tubuh), tatto. Praktek-praktek ini ada hubungannya dengan dunia roh, sehingga ketika umat Tuhan melakukannya maka menjadi cemar, tidak kudus.
f. Menyerahkan anak perempuan untuk menjadi pelacur bakti.

  1. Membereskan dosa
    Ada sebuah dosa perzinahan yang ditulis di pasal 19 ini, yaitu ketika seorang laki-laki berzinah dengan seorang budak perempuan milik orang lain.
    Maka ada 2 hal yang harus dilakukan:
    a. Diselesaikan dengan cara hukum
    Kedua orang tersebut harus dihukum, tetapi tidak sampai dihukum mati
    karena budak perempuan tersebut masih belum dimerdekakan.
    b. Diselesaikan di hadapan Tuhan
    Laki-laki tersebut harus menghadap Tuhan di depan Kemah Pertemuan dengan membawa korban penebus salah, kemudian imam akan mengadakan pendamaian bagi orang tersebut, dan Tuhan akan mengampuni dosa orang tersebut.

Aplikasi:
Menyadari bahwa sebagai umat Tuhan, kita harus hidup kudus di hadapan Tuhan sebagai berikut:

Tidak membiarkan berlama-lama dengan dosa. Ketika berdosa harus segera diselesaikan di hadapan Tuhan dan manusia.

Ada nilai-nilai Tuhan yang harus dihidupi
a. Hormat kepada Tuhan
b. Hormat kepada orang tua
c. Menghargai sesama sebagai ciptaan Tuhan yang sangat berharga
Memperlakukan dengan baik kepada orang-orang yang “lemah” seperti orang yang sepuh, orang asing, pegawai, orang cacat, orang yang dalam keadaan ekonomi lemah.

Ada integritas yang harus dipegang teguh
Memegang teguh kebenaran, dalam:
a. Perkataan
b. Tindakan jujur, adil

Ada kebiasaan-kebiasaan lama yang harus ditinggalkan
a. Segera membuang praktek-praktek penyembahan berhala
b. Tidak mengadopsi kebiasaan & praktek-praktek di luar Tuhan baik dalam hal penyembahan, pemakaman, dan lain-lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here