Pada Apa/Siapa Kita Berlindung?

0
492

Oleh : Ibu IL

Mazmur 11:1-3
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud.
Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: “Terbanglah ke gunung seperti burung!”
Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap. Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?

Perenungan:
Daud sedang dalam bahaya yang mengancam hidupnya. Ada orang yang begitu menginginkan kematiannya.
Apa yang Daud lakukan? Sekuat tenaga melarikan diri ke tempat yang lebih aman?
Mencari orang yang dapat melindunginya?

Mungkin memang benar Daud meloloskan diri seperti nasihat Mikhal, isteri Daud, anak Saul (1 Samuel 19:11).
Atau pernah juga Daud melarikan diri kepada raja Akhis, raja kota Gat (1 Samuel 21:10-15).
Tapi …yang sungguh-sungguh menjadi perlindungan dan andalan Daud hanyalah TUHAN Allah Israel.

Daud sadar betul bahwa ketika mengandalkan kekuatannya sendiri, maka akan sangat terbatas.

Lawan begitu gigih menunggu sampai Daud lengah (mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.)

Daud sadar akan keterbatasannya…(Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?)

Lalu.. apakah Daud menjadi ketakutan dan putus asa? Tidak!
Daud berkata…. Pada TUHAN aku berlindung, inilah keputusan Daud yang sangat tepat.

Aplikasi:
Adakah sesuatu yang mengancam dalam hidup kita? Mungkin sakit penyakit, orang jahat atau virus covid?

Apakah yang kita jadikan andalan perlindungan kita? Apakah kita hanya mengandalkan upaya-upaya dan cara-cara manusia,
hanya mengandalkan dokter spesialis terhebat, obat-obatan dan cara-cara pengobatan paling mutakhir?
Tidak salah ketika kita melakukan upaya-upaya seperti itu. Tapi lewat mazmur hari ini kita belajar untuk menjadikan Tuhan Pencipta kita satu-satunya perlindungan..di mana hidup kita aman di dalamNya.
Sehingga segala upaya kita lakukan, bukan dengan segudang kekuatiran, tapi dijalani dengan berserah penuh kepada Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here