Memutuskan Ikatan Janji

0
702

Oleh : Il

Hakim-hakim 2:18-23
Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apa pun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Apabila (Sebab itu – BIMK) murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: “Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,
maka Aku pun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satu pun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak.”
Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.

Perenungan:
Ada beberapa hal menarik dari nats di atas:

  • Bangsa Israel setelah memutuskan kembali kepada Tuhan, berulang kali jatuh lagi pada penyembahan berhala.
  • Berulangkali pula Tuhan menolong Israel yang merintih karena penindasan.
  • Janji Tuhan tidak digenapi (Tuhan tidak lagi menghalau musuh Israel), penyebabnya bukanlah dari pihak Tuhan,
    tetapi karena umat Tuhan memutuskan ikatan perjanjian dengan Tuhan, dengan melanggar perintah Tuhan, menyembah ilah-ilah lain.
  • Ketika Yosua meninggal, Tuhan mengijinkan belum semua tanah diduduki, baru dibagi-bagi secara undi.
    Mengapa?
    Karena Tuhan tahu:
    a. Jika diserahkan ke tangan Yosua, Yosua pasti akan menghabisi semua penduduk Kanaan tersebut, karena Yosua taat penuh kepada perintah Tuhan.
    Tuhan tidak menyerahkan semua penduduk Kanaan ke tangan Yosua karena ada maksud Tuhan,
    b. Suku-suku Israel tidak akan menghabisi penduduk Kanaan tersebut yang mengakibatkan Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala.
    Orang-orang Kanaan yang tersisa yang dibiarkan hidup tersebut Tuhan pakai untuk menjadi duri dalam daging yang akan menindas Israel ketika mereka meninggalkan Tuhan.

Kesimpulan:

  1. Komitmen mengikut Tuhan yang didasari tujuan pribadi, biasanya tidak akan bertahan, karena begitu tercapai maka dengan mudah akan meninggalkan Tuhan.
  2. Kasih Tuhan begitu besar sehingga saat pendosa seberat apa pun meminta pertolongan, Tuhan selalu menaruh belas kasihan.
  3. Tuhan tahu apa yang akan terjadi di masa depan
  4. Tuhan telah memberi peringatan keras kepada umat-Nya
  5. Situasi apa pun yang terjadi pada umat Tuhan, baik dalam keadaan baik maupun ketika jatuh ke tangan musuh, itu semua dalam kendali Tuhan.

Aplikasi:

  1. Berkomitmen mengikut Tuhan bukan karena tujuan pribadi, namun karena Tuhan adalah Pencipta, Penebus, Pemilik kita, sehingga dengan rela hati kita mau mengikuti rancangan-Nya.
  2. Mau menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan Allah yang Mahatahu tentang apa yang akan terjadi di depan, dengan sikap hati yang mau mengikuti tuntunan Tuhan dan setia kepada Tuhan.
  3. Ketika situasi terpuruk, cek apakah ada pelanggaran di pihak kita? Cek apakah ada tindakan, keputusan kita yang secara sadar atau pun tidak sadar ternyata memutuskan ikatan janji kita dengan Tuhan.
    Jangan pernah berpikir Tuhan kurang kuasanya sehingga membiarkan umat-Nya jatuh.
    Segera berbalik kepada Tuhan karena kasih-Nya yang begitu besar akan mengampuni orang-orang yang mau merendahkan hati untuk datang kepada-Nya.
    Bila kita sudah setia, tetaplah teguh karena Tuhanlah yang memegang kendali atas segalanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here