Oleh : IL
Yosua 15 & 16 menuliskan penggenapan janji Tuhan yang dialami oleh suku Yehuda & Efraim.
Dicatat dengan detail batas-batas wilayah, kota-kota dan desa-desa yang menjadi milik pusaka suku-suku Israel.
Namun ada catatan mengenai hal yang tidak berhasil dilakukan oleh beberapa suku Israel, yaitu ada beberapa penduduk asli kanaan yang tidak berhasil dihalau.
Yosua 15:63
Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda.
Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.
Nats di atas menyebutkan bahwa orang Yebus tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda.
Yosua 16:10
Tetapi orang Kanaan yang diam di Gezer tidaklah dihalau mereka.
Jadi orang Kanaan itu masih tetap tinggal di tengah-tengah suku Efraim sampai sekarang, tetapi menjadi budak rodi.
Mengapa seakan-akan janji Tuhan tidak sepenuhnya terjadi, atau digenapi namun tidak sempurna?
Mari melihat rancangan Tuhan, blue print yang disampaikan kepada Musa yang ditulis dalam Ulangan 7:22-24
TUHAN, Allahmu, akan menghalau bangsa-bangsa ini dari hadapanmu sedikit demi sedikit;
engkau tidak boleh membinasakan mereka dengan segera, supaya jangan binatang hutan menjadi terlalu banyak melebihi engkau.
Demikianlah TUHAN, Allahmu, akan menyerahkan mereka kepadamu dan akan mengacaukan mereka sama sekali, sampai mereka punah. Raja-raja mereka akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu, sehingga engkau menghapuskan nama mereka dari kolong langit; tidak akan ada yang dapat bertahan menghadapi engkau, sampai engkau memunahkan mereka.
Mengapa dengan janji Tuhan yang sedemikian dahsyat, namun kenyataannya ada yang tidak berhasil dipunahkan bahkan dihalaupun tidak dapat ?
14 pasal pertama dari kitab Yosua menceritakan keberhasilan-keberhasilan memunahkan 31 raja dan bagaimana Yosua dengan sekuat tenaga bersama-sam prajurit-prajuritnya berperang dengan kekuatan dari Tuhan untuk melakukan tepat seperti yang Tuhan perintahkan, yaitu tidak membiarkan ada satu orang pun musuh yang lolos.
(10:28, 30, 33, 37, 39, 40; 11:8).
Namun, mulai pasal 15 dilaporkan hasil yang berbeda. Saat itu Yosua sudah lanjut usia dan tidak ikut berperang. Suku-suku Israel seakan tidak sanggup menghabisi semua musuh, mereka tidak melakukan tepat seperti yang Tuhan perintahkan.
Suku Yehuda seakan tidak cukup kuat untuk memunahkan orang Yebus. Suku Efraim membiarkan orang Kanaan hidup agar bisa menjadi budak rodi.
Perenungan:
Bila dibaca sekilas, Yosua 15:63 dan Yosua 16:10 tampak serupa, namun ternyata ada perbedaan yang sangat mencolok.
Orang Yebus diam bersama-sama suku Yehuda karena suku Yehuda tidak dapat menghalau mereka.
Artinya tidak memiliki kekuatan untuk menghalau dan memunahkan sama sekali.
Sedangkan suku Efraim, meskipun memiliki kekuatan untuk memunahkan, namun mungkin karena pertimbangan untung rugi,
maka mereka memutuskan untuk membiarkan orang Kanaan tersebut hidup agar bisa dijadikan pekerja rodi.
Jadi ada 2 alasan mengapa masih ada penduduk asli Kanaan yang berkeliaran dan hidup di antara umat Tuhan:
- Tidak punya kemampuan utk menghalau
- Dengan sengaja tidak mau menghalau.
Dan keduanya mengakibatkan wanprestasi, tidak berhasil melakukan tepat seperti yang Tuhan suruhkan.
Mengapa hal itu terjadi?
- Mengandalkan kekuatan sendiri.
Ketika umat Tuhan mengandalkan kekuatan sendiri, maka mustahil ia dapat melakukan dengan tepat apa yang Tuhan perintahkan.
Bahkan sekaliber Yosua pun, ia meminta intervensi sorga (matahari dan bulan berhenti bergerak), agar ia dimampukan mengejar musuh sehingga tidak ada satu pun yang lolos.
Jadi, bila saat Yosua mengejar musuh dan tidak meminta pertolongan Tuhan, maka hasilnya akan sama dengan yang terjadi pada suku Yehuda, akan banyak yang luput. - Menaruh pertimbangan dan kepentingan sendiri di atas perintah Tuhan dan kepentingan Tuhan.
Dengan memutuskan untuk membiarkan hidup orang Kanaan agar bisa menjadi pekerja rodi, menandakan bahwa suku Efraim sama sekali tidak mengindahkan perintah dan peringatan dari Tuhan.
Tuhan sudah memberitahukan dengan sangat jelas bahwa orang yang disisakan tersebut akan menjadi perangkap, jerat, cambuk dan duri. (Yosua 23:14)
Yeremia 17:5-8
Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Amsal 3:5-6
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu.