No Exuse

0
1103

Oleh : Il

Yosua 16 & 17 menuliskan tentang milik pusaka keturunan  Yusuf yaitu bani Efraim dan bani Manasye.

Dituliskan batas-batas wilayah mereka yang merupakan hasil undian. Namun seiring berjalannya waktu ada permasalahan yang terjadi, yaitu tanah yang dibagikan bagi keturunan Yusuf yang banyak tersebut dianggap masih kurang luas.

Muncul ketidakpuasan dari keturunan Yusuf, dan menganggap Yosua kurang adil dalam membagi wilayah. Ada anggapan bahwa Yosua tidak menjalankan perintah Tuhan, yaitu suku yang besar diberi wilayah yang lebih besar. Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?” (Yosua 17:14)

Bilangan 33:54

Maka haruslah kamu membagi negeri itu sebagai milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil; yang ditunjuk oleh undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya; menurut suku nenek moyangmu haruslah kamu membagi milik pusaka itu.

Ada beberapa alasan mengapa wilayah bani Efraim & Manasye tidak cukup bagi mereka: (Yosua 17)

1. Masih ada orang Kanaan yang tetap tinggal di negeri itu.

Apa penyebabnya?

a. Suku Manasye tidak cukup kuat untuk menghalau

=> Ketidaktaatan karena alasan politik

(Tetapi bani Manasye tidak dapat menduduki kota-kota itu, sebab orang Kanaan berhasil untuk tetap diam di negeri itu. – Ayat 12)

b. Dengan sengaja membiarkan orang Kanaan tersebut hidup agar dapat dijadikan pekerja rodi

=> Ketidaktaatan karena alasan ekonomi

(Setelah orang Israel menjadi kuat, orang Kanaan itu dibuatnya menjadi orang rodi,

tetapi tidaklah sama sekali mereka itu dihalaunya. – Ayat 13)

2. Memang betul perlu tambahan wilayah seperti yang diakui oleh Yosua

(“Benar, kalian banyak sekali serta kuat, dan patut diberi lebih dari satu bagian tanah. – Ayat 17b – BIMK)

Namun ada alasan ke 3, dan ini menjadi faktor penentu.

3. Bani Yusuf tinggal di zona nyaman sehingga tidak berusaha mencari, menguasai dan keluar ketika ada kesesakan (wilayah yang semakin sempit).

(Jawab Yosua kepada mereka: “Kalau engkau bangsa yang banyak jumlahnya, pergilah ke hutan dan bukalah tanah bagimu di sana di negeri orang Feris dan orang Refaim, jika pegunungan Efraim terlalu sesak bagimu.” – Ayat 15)

Apa yang menjadi alasan bagi bani Yusuf untuk tetap dalam zona nyaman mereka?

1. Alasan keterbatasan sumber daya.

Beralasan bahwa apa yang diberikan kepada mereka terlalu sedikit, kurang.

(“Pegunungan itu tidak cukup bagi kami, – Ayat 16b)

2. Alasan keterbatasan kekuatan, fasilitas, sarana & prasarana

(dan semua orang Kanaan yang diam di dataran itu mempunyai kereta besi, baik yang diam di Bet-Sean dengan segala anak kotanya maupun yang diam di lembah Yizreel.” – Ayat 16c )

Dan inilah jawaban Yosua yang dapat menjadi kunci kemenangan bagi yang mau menangkap rancangan Tuhan dengan antusias :

#1. Apa yang telah diberikan menjadi bagian kita, harus dikuasai

(Lalu berkatalah Yosua kepada keturunan Yusuf, kepada suku Efraim dan suku Manasye: …..

tetapi pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, – Ayat 17- 18a)

#2. Ubah apa yg belum produktif menjadi produktif

(dan karena tanah itu hutan, haruslah kamu membukanya; – Ayat 18b)

#3. Apa yg telah dianugerahkan oleh Tuhan harus dimanfaatkan seefektif mungkin, jangan diabaikan/diterlantarkan

(kamu akan memilikinya sampai kepada ujung-ujungnya, – Ayat 18c)

#4. Jangan membatasi, Tuhan sudah menyediakan kekuatan untuk dapat mengalahkan musuh, jangan mengandalkan kekuatan sendiri

(sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat.” – Ayat 18d)

Aplikasi:

1. Ketika kekurangan dan kesesakan kita alami, mari cek adakah ketidaktaatan yang telah kita lakukan.

Dan apakah kita telah menganggap ketidaktaatan tersebut sebagai sesuatu yang lumrah/biasa, atau sah-sah saja demi kepentingan tertentu.

(Bani Manasye tidak menghalau orang Kanaan, baik saat mereka belum sanggup melawan, maupun saat sudah kuat.

Akibatnya: sesak/tidak cukup)

2. Mensyukuri apa yang Tuhan telah tetapkan untuk menjadi bagian kita, dengan cara:

a. Sungguh-sungguh melakukan peran dan fungsi di setiap aspek yang Tuhan telah percayakan (keluarga, pelayanan, pekerjaan).

b. Gunakan segala daya dan upaya, kreativitas, minta hikmat untuk mengelola setiap hal yang Tuhan percayakan.

3. Pilih berjalan dalam kuasa Tuhan yang tidak terbatas daripada berjalan dalam kekuatan kita sendiri yang serba terbatas.

4. Sebelum meminta hal yang lebih besar (pertambahan wilayah, ekspansi usaha, kenaikan jabatan, dll.), cek apakah kita sudah sungguh-sungguh mengelola apa yang Tuhan telah anugerahkan saat ini.

5. Jangan mengalihkan diri/lari dari tanggung jawab (menguasai pegunungan efraim), dan sibuk mencari alasan-alasan karena merasa takut, pesimis, merasa tidak mungkin menang.

Bersama Tuhan kita dimampukan untuk melakukannya.

(..”sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat.”)

Tuhan tidak pernah memberikan perintah tanpa memberikan kemampuan untuk melaksanakannya.

IA Tuhan yang menyertai dan yang memampukan!

Kolose 3:23-24 (BIMK) 

Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.

1 Petrus 4:10 (BIMK) 

Kalian masing-masing sudah menerima pemberian-pemberian yang berbeda-beda dari Allah. Sebab itu sebagai pengelola yang baik dari pemberian-pemberian Allah, hendaklah kalian menggunakan kemampuan itu untuk kepentingan bersama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here