Oleh : AP
Kisah Para Rasul 28:1-2, 8-9 (TB) Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.
Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan juga.
Perenungan
Jika Badai tidak menerpa kapal yang ditumpangi Paulus ketika ia harus ke Roma maka pulau Malta tidak akan dilalui oleh kapal itu.
Jalur pelayaran jauh menyimpang ke daerah yang tidak pernah direncanakan oleh Perwira Romawi yang membawa tawanan-tawanan.
Anugerah Tuhan tidak bisa ditebak, jauh melampaui badai yang sedang terjadi ada maksud Tuhan yang mulia dan luar biasa bagi kita.
Malta menjadi negara Eropa pertama yang menyatakan mereka adalah orang Kristen…dan hal itu tidak akan terjadi bila Tuhan tidak melawat mereka lewat Rasul Paulus.
Paulus dan teman-teman sepelayanan memang mengalami badai saat itu tetapi hal itu diizinkan Tuhan untuk membawa mereka kepada kemuliaanNya.