Oleh : IL
Mikha 7:9-14 (FAYH)
Aku akan bersabar sementara TUHAN menghukum aku, karena aku telah berdosa terhadap Dia.
Maka Ia akan membela aku terhadap musuh-musuhku, dan menghukum mereka atas segala kejahatan yang telah dilakukan mereka terhadap aku. Allah akan mengeluarkan aku dari kegelapanku ke dalam terang, dan aku akan melihat kebaikan-Nya.
Maka musuhku akan melihat bahwa Allah ada di pihakku. Mereka akan merasa malu karena telah mengejek aku dengan berkata, “Di manakah Allahmu itu? ” Sekarang dengan mataku sendiri aku melihat mereka diinjak-injak seperti lumpur di jalan.
Kota-kotamu, hai umat Allah, akan dibangun kembali, jauh lebih besar dan lebih makmur daripada dulu.
Orang-orang dari banyak negeri akan datang dan menghormati kamu—dari Asyur sampai ke Mesir, dan dari Mesir sampai ke Sungai Efrat,
dari laut ke laut, dan dari gunung ke gunung. Tetapi mula-mula akan datang kehancuran yang mengerikan ke atas Israel sebagai akibat kejahatan penduduknya. Ya TUHAN, datanglah. Memerintahlah atas umat-Mu; pimpinlah kawanan domba-Mu yang hidup terpencil;
berilah mereka kehidupan yang aman dan makmur. Biarlah mereka menikmati padang rumput yang subur di Basyan dan Gilead seperti sediakala.
Perenungan:
- Nabi Mikha mengalami penghukuman Tuhan yang dialami bangsanya, akibat kejahatan seluruh Israel.
Seperti juga Yosua dan Kaleb, yang tidak bersalah, namun tetap terkena dampak kesalahan mayoritas orang-orang Israel yang mempertanyakan janji Tuhan, dan tidak percaya, sehingga harus tertunda masuk tanah perjanjian selama 40 tahun!
Demikian juga nabi Mikha menyaksikan juga mengalami bagaimana bangsanya dijarah, ditawan.
Apa yang dilakukan nabi Mikha? Bersabar…… - Nabi Mikha yakin bahwa sekalipun ada masa penghukuman, bahkan kehancuran yang mengerikan menimpa Israel, namun ia tetap yakin ada waktunya Tuhan memulihkan!
- Bagaimana bentuk pembelaan Tuhan?
a. Tuhan akan membela terhadap musuh-musuhnya, orang-orang yang berbuat jahat terhadap nabi Mikha.
Tuhan akan menghukum mereka
b. Tuhan akan mengeluarkan dari kegelapan ke dalam terang (keluar dari kesesakan)
c. akan melihat kebaikan Tuhan. - Apa yang akan dialami musuh-musuh nabi Mikha, pengejek-pengejek yang tidak percaya pada Tuhan?
a. Mereka akan merasa malu
Karena melihat pertolongan Tuhan sungguh nyata
b. Mereka akan mengalami kehancuran. - Inilah pemulihan yang Tuhan akan lakukan:
a. Kemakmuran yang melebihi sebelumnya
(Kota-kotamu, hai umat Allah, akan dibangun kembali, jauh lebih besar dan lebih makmur daripada dulu.)
b. Bangsa-bangsa akan datang & menghormati
(Orang-orang dari banyak negeri akan datang dan menghormati kamu—dari Asyur sampai ke Mesir, dan dari Mesir sampai ke Sungai Efrat,
dari laut ke laut, dan dari gunung ke gunung.)
Kapan pemulihan itu terjadi? Setelah umat Tuhan diproses, diajar, dihajar, dengan tujuan agar umat Tuhan bertobat, menyadari akibat serius dari dosa, sehingga merasa jijik terhadap dosa dan kembali kepada Tuhan, untuk beribadah kepada Tuhan dan menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah.
(Tetapi mula-mula akan datang kehancuran yang mengerikan ke atas Israel sebagai akibat kejahatan penduduknya.)
Apa prasyarat terjadinya pemulihan?
Hati yang bertobat, mau menjauhkan diri dari dosa & kesalahan yang pernah dilakukan, mau menundukkan diri di hadapan Tuhan, menjadikan Tuhan sebagai Yang Berdaulat, Yang Memerintah atas hidup kita.
(Ya TUHAN, datanglah. Memerintahlah atas umat-Mu; pimpinlah kawanan domba-Mu yang hidup terpencil; berilah mereka kehidupan yang aman dan makmur. Biarlah mereka menikmati padang rumput yang subur di Basyan dan Gilead seperti sediakala.)
Sekalipun nabi Mikha tahu akan mengalami masa-masa kesukaran, namun ia tahu bahwa Tuhan merancangkan pemulihan bagi umatNya
sehingga ia dapat menghadapinya… dengan … bersabar……
Mikha 7:19-20 (FAYH)
Sekali lagi Engkau akan menyayangi kami.
Engkau akan menginjak-injak dosa kami di bawah kaki-Mu;
Engkau akan melemparkannya ke dasar samudera yang terdalam!
Engkau akan memberkati kami sesuai dengan janji-Mu kepada Yakub dahulu kala. Engkau akan mengasihi kami sesuai dengan janjimu kepada Abraham, nenek moyang kami!
