Oleh : IL
Yeremia 44:8, 13-18
Mengapa kamu mau menimbulkan sakit hati-Ku dengan perbuatan tanganmu, yakni membakar korban kepada allah lain di tanah Mesir yang kamu masuki untuk tinggal sebagai orang asing di sana?
Mengapa kamu mau menjadi kutuk dan aib di antara segala bangsa di bumi?
Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu untuk kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.
Aku mau menghukum mereka yang diam di tanah Mesir, sama seperti Aku telah menghukum Yerusalem, yaitu dengan pedang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar, sehingga dari sisa Yehuda, yang telah pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,
tidak ada seorang pun yang terluput atau terlepas untuk kembali ke tanah Yehuda, ke mana hati mereka sangat rindu untuk diam di sana lagi;
sungguh, mereka tidak akan kembali, kecuali beberapa orang pengungsi.”
Lalu menjawablah kepada Yeremia semua orang laki-laki yang tahu bahwa isteri mereka membakar korban kepada allah lain,
dan semua perempuan yang hadir di sana, suatu kumpulan yang besar, yakni segala rakyat yang diam di tanah Mesir dan di Patros, katanya:
“Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau, tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem.
Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.
Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan.”
Perenungan:
Betapa mengherankan…..
sisa-sisa Yehuda yang dipimpin oleh Yohanan bin Kareah, yang mengungsi ke Mesir, dan pernah datang keada nabi Yeremia meminta arahan Tuhan & berjanji taat pada Tuhan (Yeremia 42:1-3, 5-6), dengan begitu mudahnya berpaling & menyembah kepada ratu surga.
Mengapa bisa demikian? ketika datang kepada nabi Yeremia & berjanji taat, ada satu motivasi utama dari sisa Yehuda tersebut…
Apakah itu? Mari kita simak perkataan mereka ….. (Yeremia 42:1-3, 5-6),
Kemudian datanglah semua perwira tentara, di antaranya Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya, beserta seluruh rakyat, dari yang kecil sampai kepada yang besar, dan mereka berkata kepada nabi Yeremia:
“Biarlah kiranya permohonan kami sampai di hadapanmu!
Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allahmu, untuk seluruh sisa ini; sebab dari banyak orang hanya sedikit saja kami yang tinggal,
seperti yang kaulihat dengan matamu sendiri.
Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan.”
Berkatalah mereka kepada Yeremia: “Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami,
jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.
Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau,
supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita.”
Ternyata….
motivasi utama Yohanan dkk adalah…. supaya baik keadaan kami Lho! Apa yang salah dengan itu?
Masakan tidak boleh meminta petunjuk Tuhan agar keadaan kita baik-baik saja?
Masalahnya…
ketika kita hanya datang kepada Tuhan supaya Tuhan merubah keadaan kita menjadi baik supaya Tuhan memberkati kita supaya hidup kita bahagia supaya apa yang kita inginkan dapat terwujud supaya apa yang dicita-citakan dapat tercapai supaya kita jadi ….
supaya kita jadi lebih …..Dan seterusnya…..
Artinya…
Kita menjadikan diri kita sebagai “allah” dan Tuhan menjadi “Pembantu ilahi” kita yang hanya akan disembah jikalau keinginan kita terpenuhi…
Kalau tidak terpenuhi…Bye2…dengan mudah kita berpaling & mencari “allah-allah” lain yang bisa memenuhi keinginan kita.
Berbeda dengan nabi Habakuk..
Dalam kitab Habakuk, ia mendeklarasikan…
Habakuk 1:12a
Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus?
Ketika nabi Habakuk memanggil Tuhan sebagai Allahku itu bukan hanya sebutan atau cara memanggil, namun itu adalah status yang juga menunjukkan pengakuan & komitmen hati bahwa TUHAN lah yang memiliki otoritas atas hidup kita, TUHAN lah sebagai Pemegang kendali atas hidup kita, mempersilakan TUHAN yang beracara dalam hidup kita, dan…
Apa pun yang kita alami…sekalipun tidak sesuai yang kita harapkan..sekalipun belum dapat kita pahami..kita berkomitmen…
Untuk tetap menyembah Tuhan Untuk tetap setia & taat
Untuk tetap memuji-muji Tuhan
Untuk tetap kuat kuat di dalam Tuhan
Untuk tetap menanti-nantikan Tuhan & tidak kehilangan pengharapan di dalam Tuhan!
karena kita mengenal Siapa TUHAN Allah yang kita sembah..
KeMahakuasaanNya, keMahaadilanNya, kasihNya.. kesetiaanNya…
Aplikasi:
- Cek apakah motivasi kita dalam menyembah Tuhan sudah benar di hadapan Tuhan?
- Cek apakah Tuhan adalah sungguh-sungguh satu-satunya Allah dalam hidup kita, atau salah satu “allah” penyedia kebutuhan kita?
Apakah kita dengan mudah berpaling kepada hal-hal yang Tuhan tidak berkenan, demi mencapai apa yg kita inginkan? - Cek siapakah yang memegang kedaulatan tertinggi dalam hidup kita, dalam setiap keputusan kita?
Apakah yang menjadi dasar penentu dalam pertimbangan-pertimbangan kita? - Cek apakah yang menjadi penuntun kehidupan kita?
Apakah hidup kita dituntun oleh logika/nalar kita, dituntun oleh perasaan, dituntun oleh pemenuhan kebutuhan… ataukah dituntun oleh Tuhan, oleh FirmanNya? - Cek level penyembahan kita kepada Tuhan, apakah…Aku menyembah Tuhan supaya aku …..atau Aku menyembah Tuhan sekalipun aku ….
Mari belajar memiliki penyerahan total kepada Tuhan, seperti nabi Habakuk dapat mendeklarasikan…
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Habakuk 3:17-19)