Worry No More

0
139

Oleh : IL

Lukas 12:22-31

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.

Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?

Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu:
Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!

Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Perenungan:

  1. Kepada siapa ditujukan?
    Pada perikop di atas, Yesus berkata-kata kepada murid-muridNya, kepada orang percaya, jadi bukan kepada semua orang lain yang di luar Tuhan.
  2. Apa yang Yesus ajarkan?
    Agar jangan kuatir
    Kuatir tentang apa?
    Tentang kebutuhan
    a. akan apa yang hendak dimakan
    b. akan apa yang hendak dipakai

Bagi masyarakat dengan penghasilan tidak terlalu besar, maka hal-hal ini merupakan kebutuhan primer yang sangat penting untuk menopang keberlangsungan hidup.
Namun bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi, maka hal makan dan apa yang dipakai bukan lagi kebutuhan primer, bisa sekunder atau bahkan tersier di mana sudah merupakan pemenuhan kepuasan, gaya hidup dan prestise.
Kekuatiran mengenai apa yang dimakan dan apa yang dipakai ini bisa terjadi bukan hanya pada masyarakat ekonomi lemah, namun sampai tingkat yang tertinggi pun tingkat kekuatiran tidak berkurang, bahkan bisa lebih tinggi.
Lho? Kok bisa?
Ya! Karena semakin banyaknya yang dimiliki seseorang, semakin takut pula orang tersebut kehilangan apa yang sudah ia miliki.

  1. Yesus memberitahukan bahwa hal kekuatiran ini perkara yang sangat serius:
    (Ayat 23)
    a. Karena hidup lebih penting dari pada makanan
    b. Karena tubuh lebih penting dari pada pakaian
    Artinya…
    Kekuatiran akan merusak hidup dan merusakkan tubuh orang!
    Orang yang hidupnya terus dikuasai oleh kekuatiran, maka kualitas hidupnya akan menurun, daya pikir, kreativitas akan berkurang,
    ada yang jadi sulit tidur, kurang konsentrasi, suka melamun, karena fokusnya hanya pada masalah, yang direspon dengan negatif.
    Selain itu tubuh jasmani orang tersebut akan terdampak, yang paling umum adalah sakit maag, ada juga penyakit-penyakit lain yang muncul karena pikiran (psikosomatis).
  2. Yesus memberikan alasan kuat bagi orang percaya agar tidak perlu kuatir lagi!

a. Karena Tuhan Allah memelihara setiap orang percaya
(Ayat 24) Yesus memberi contoh bahwa burung gagak yang tidak bisa menabur, menuai, apalagi membuat lumbung pun, oleh Tuhan dipelihara.
Ayat ini bukan untuk dijadikan alasan orang percaya bisa bermalas-malasan tidak bekerja, karena firman Tuhan menyatakan dengan tegas bahwa orang percaya yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. (2 Tesalonika 3:10)
Ketika Yesus memberi contoh burung gagak, itu sebagai contoh kontras bahwa orang percaya yang Tuhan beri kemampuan jauh melebihi seekor burung gagak, dalam setiap masalah yang ia hadapi, pasti Tuhan dapat membuka jalan baginya untuk mencukupkan kebutuhannya.

b. Karena manusia penuh keterbatasan
(Ayat 25, 26)
Ada hal-hal di mana manusia tidak dapat mengubah atau menambahkan seperti keinginannya.
Yesus memberi contoh, ketika sudah waktunya meninggal, tidak ada seorang pun manusia yang sanggup menambahkan umurnya sekalipun beberapa menit saja.

c. Karena Tuhan mendandani orang percaya
(Ayat 27-28)
Tuhan Allah Pencipta, yang adalah Bapa setiap orang percaya, bukan hanya memelihara, mencukupkan kebutuhan orang percaya, namun IA juga mendadani!
Bapa mendandani anak-anakNya.
Seperti juga seorang suami yang mendadani isterinya.. bukan hanya mencukupi kebutuhan pokoknya saja, tetapi memberikan pakaian yang terbaik, mendandani dengan perhiasan.
Dan mendandaninya dengan yang terbaik! Bukan asal-asalan…
Dan Yesus menegur keras anak-anakNya, setiap orang percaya yang masih dikuasai oleh kekuatiran…. sebagai orang yang kurang percaya! (Ayat 28c)

d. Karena TUHAN yang adalah Bapa setiap orang percaya mengetahui semua yang kita perlukan.

  1. Yesus memberitahukan apa yang harus dilakukan orang percaya agar dapat terbebas dari kekuatiran, yaitu….
    Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Bagi orang percaya yang mau mencari Kerajaan Allah, yang mau dengar-dengaran perkataan Tuhan sebagai Raja dalam hidupnya..
yang mau hidup taat mengikuti nilai-nilai Kerajaan Allah…
yang mau melakukan perintah-perintahNya..
yang hidup dengan kuasa dari Tuhan (1 Korintus 4:10)
maka… semuanya.. kebutuhan-kebutuhannya.. apa pun yang ia perlukan… akan Tuhan tambah-tambahkan.. Puji Tuhan!

Artinya…
Bagi orang percaya yang tidak mau mencari Kerajaan Allah….
yang tidak mau mendengar perkataan Tuhan
yang tidak menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam kehidupannya
yang tidak mau melakukan perintah-perintahNya
yang tidak hidup dengan kuasa Tuhan
maka janji Tuhan bahwa “semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” tidak akan dialami…

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa sebagai orang percaya, anak-anak Tuhan, kita memiliki janji Tuhan bahwa IA akan memenuhi apa yang kita perlukan,
    namun ada yang menjadi bagian kita, yang menjadi syarat bahwa Tuhan akan menambah-nambahkan, yaitu…. mencari Kerajaan Allah.
  2. Apakah hidup kita sebagai orang percaya masih berfokus hanya mencari hal-hal materi, hanya mengejar hal-hal duniawi yang sementara dan tidak kekal?
    Apakah kita masih hidup seperti orang-orang dunia yang tidak mengenal Allah?
    Seperti orang-orang dunia yang tidak mengetahui kehendak Tuhan, rancangan Tuhan..
    Kita tidak tahu dan tidak mau peduli apa yang Tuhan sedang kerjakan di dunia…

Menyadari bahwa Tuhan ingin kita, sebagai anak-anakNya memiliki pengejaran yang berbeda dengan dunia..
Tidak lagi mencari kerajaan dunia.. mengejar harta di dunia.. tidak lagi menginginkan pengakuan dari dunia..
tapi berubah menjadi orang-orang yang mencari mengejar Kerajaan Allah..

  1. Mari mengintrospeksi diri,
    sudahkah kita sungguh-sungguh mencari Kerajaan Allah, mencari apa yang menjadi rancangan & kehendak Tuhan dalam hidup kita, keluarga kita..
    berfokus pada apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan….
    mengejar apa yamg menjadi tujuan Tuhan dalam hidup kita..
    dan tidak lagi berfokus pada pemenuhan kebutuhan, keinginan, kemauan, kehendak kita..
    tidak lagi “menggunakan” Tuhan untuk terjadinya pencapaian dari tujuan-tujuan kita.
  2. Percaya penuh bahwa ketika kita mendahulukan, mengutamakan untuk mencari Kerajaan Allah, maka kita tidak akan kekurangan, bahkan akan mengalami hidup berkelimpahan di dalam Tuhan, karena Tuhan berjanji akan menambah-nambahkan.

Mencari Kerajaan Allah… ada hati yang mengarah .. fokus … ada upaya, tindakan, usaha sampai menemukan..

Roma 8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here