Oleh : IL
Imamat 17:1-9
(AYT) TUHAN berfirman kepada Musa, “Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, serta kepada seluruh umat Israel, ‘Inilah yang diperintahkan TUHAN, firman-Nya:
Setiap orang dari umat Israel yang menyembelih sapi, domba, atau kambing, baik di dalam ataupun di luar perkemahan, tanpa membawa hewan-hewan itu ke pintu tenda pertemuan untuk dipersembahkan sebagai kurban bagi TUHAN di depan Tenda Suci TUHAN, maka orang itu berutang darah karena dia telah menumpahkan darah.
Orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
Maksudnya ialah supaya orang Israel membawa kurban mereka yang biasa dipersembahkan di padang terbuka kepada TUHAN di pintu masuk tenda pertemuan, dan mempersembahkannya sebagai kurban pendamaian kepada TUHAN.
Imam harus memercikkan darahnya itu ke atas mazbah TUHAN di pintu masuk tenda pertemuan dan mempersembahkan lemaknya dalam api sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
Jadi, mereka tidak boleh lagi mempersembahkan kurban kepada berhala, yang dengannya umat Israel berzina.
Peraturan ini berlaku selamanya bagi mereka, dari generasi ke generasi.’
Katakanlah kepada mereka:
‘Setiap orang Israel, atau pendatang yang ada di antara mereka, yang mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan,
tetapi tidak membawanya ke pintu tenda pertemuan untuk dipersembahkan kepada TUHAN, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
PERENUNGAN:
Menarik sekali… Tuhan dengan sangat tegas menuntut umatNya untuk setia kepada Tuhan, dengan tindakan nyata yaitu:
- Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala yang sebelumnya dilakukan.
Imamat 17:7a
Jadi, mereka tidak boleh lagi mempersembahkan kurban kepada berhala, yang dengannya umat Israel berzina. - Mengganti dengan beribadah kepada Tuhan saja, dengan cara yang Tuhan tetapkan.
Imamat 17:5 (AYT)
Maksudnya ialah supaya orang Israel membawa kurban mereka yang biasa dipersembahkan di padang terbuka kepada TUHAN di pintu masuk tenda pertemuan, dan mempersembahkannya sebagai kurban pendamaian kepada TUHAN.
Mengapa Tuhan sangat tegas sekali memberikan peraturan tentang mempersembahkan korban ini, sampai-sampai siapa yang melanggar baik orang Israel maupun pendatang harus dilenyapkan karena itu adalah utang darah?
Karena saat seseorang mempersembahkan persembahan kepada berhala, dan bukan kepada Tuhan Allah Penciptanya.. Pemiliknya…
maka tindakan itu sama dengan perzinahan rohani.
Seperti juga perzinahan mengakibatkan terjadinya ikatan antara orang tersebut dan dengan siapa ia berzinah, maka penyembahan berhala juga berakibat adanya ikatan-ikatan yang dibuat orang tersebut dengan kerajaan kegelapan!
Sungguh sangat serius!
Penulis Mazmur 135 menuliskan bahwa tindakan penyembahan berhala mengakibatkan ada mata hati yang menjadi tertutup terhadap kebenaran, dan terutama…. tidak ada kehidupan di dalamnya… alias… mendatangkan kematian, maut kekal.
Mazmur 135:15-18
Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka.
Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.
Aplikasi:
- Menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang layak disembah, tidak ada yang lain, karena Tuhanlah Pencipta segala yang ada.
Sebagai ciptaan, kita wajib hanya menyembah Tuhan.
Pemikiran bahwa kepada siapa kita menyembah adalah hak pilih kita, hanya akan membawa kepada kebinasaan. - Menyadari bahwa menyembah Tuhan haruslah dilakukan dengan cara yang berkenan kepada Tuhan, tidak bisa menggunakan cara-cara penyembahan yang semau kita apalagi menggunakan cara-cara penyembahan berhala. Tuhan sangat tidak berkenan.!
- Menyadari bahwa praktek-praktek penyembahan di luar Tuhan merupakan perzinahan rohani dan ada konsekuensi yang sangat serius ketika seseorang melakukannya:
a. orang tersebut mengikatkan diri dengan kerajaan kegelapan.
b. ia akan buta, dan tuli secara rohani sehingga tidak bisa menerima kebenaran.
c. yang ia peroleh adalah kematian kekal, tidak memperoleh kehidupan kekal yang Tuhan Allah Pencipta sudah sediakan bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan.
Mari mengambil keputusan untuk meninggalkan semua praktek-praktek penyembahan di luar Tuhan dan hanya beribadah kepada Tuhan saja dengan sepenuh hati.
Dan mengajarkannya kepada anak-anak, cucu, sehingga generasi demi generasi di bawah kita adalah orang-orang yang menyembah Tuhan yang sejati, Allah Pencipta.