Oleh : Il
Pengkhotbah 3:1-15 memberitahukan kepada pembaca bahwa… untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Perenungan:
Ada hal-hal yang di luar kekuasaan manusia seperti kelahiran & kematian, itu Tuhan yang mengatur.
Namun manusia juga diberi hikmat untuk melakukan sesuatu, seperti kapan harus mulai menanam dan kemudian menuai mengikuti musim yang Tuhan telah tetapkan.
Bahkan ada kalanya apa yang telah ditanam pun perlu dicabut karena sudah terlalu rimbun atau sudah tidak menghasilkan, atau lahannya akan dipakai untuk keperluan lain. Perlu hikmat untuk tahu melakukan hal yang tepat di waktu yang tepat.
Beberapa hal yang pengkotbah ajarkan kepada kita:
- Pekerjaan itu adalah amanat dari Tuhan
(10) Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
(NASB – I have seen the task which God has given the sons of men with which to occupy themselves.)
Sejak awal penciptaan, sebelum manusia jatuh dalam dosa, Tuhan telah memberikan tugas kepada Adam yaitu untuk mengelola bumi.
Kejadian 2:15
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jadi manusia harus berkarya dalam hidupnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang Tuhan telah tetapkan.
- Ada hal-hal indah yang Tuhan buat, yang membawa sukacita dalam kehidupan manusia di bumi
(11a – Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya)
Ketika seorang ibu telah mengandung selama 9 bulan, maka saat kelahiran menjadi sukacita yang begitu besar sehingga ia lupa akan kesulitan selama mengandung itu.
Ketika tiba waktunya menuai, jerih lelah petani pun akan terbayar, dan itu sukacita yang besar.
- Namun ada pula saatnya dukacita datang.
Ketika kematian orang yang dikasihi, ketika panen hancur karena hama, atau ketika ada bencana.
Hal itu untuk menunjukkan betapa terbatasnya manusia, betapa fana nya kehidupan di dunia.
Dan ketika dukacita itu dialami, sepantasnyalah manusia datang kepada Tuhan, untuk hidup bergantung kepada Tuhan, bukan sebaliknya menuduh Tuhan berbuat yang kurang patut.
Pengkhotbah 7:14
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur,
supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
- Tuhan menciptakan manusia dengan roh yang kekal
(11b- bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. )
Roh manusia tetap ada sekalipun setelah meninggalkan dunia. - Lewat peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang kehidupannya, lewat sejarah, dan sekalipun manusia telah diberi roh yang kekal,
namun manusia tetap tidak dapat menyelami keseluruhan rancangan Tuhan.
(11c – Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.)
Satu-satunya cara untuk dapat menangkap rancangan Tuhan adalah dengan terhubung langsung dengan Tuhan, melalui FirmanNya, melalui penyataan-peryataanNya kepada kita. Tuhan akan membukakan kepada orang-orang yang dekat dengan Dia.
Mazmur 25:14
TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
- Manusia dapat menikmati hasil pekerjaannya, dan itu adalah anugerah Tuhan
(12-13 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.)
Ketika selesai bekerja dan merasa lelah dan lapar, itulah saat yang paling nikmat untuk menikmati makanan.
Bandingkan dengan seorang yang tidak mau bekerja, yang badannya tidak mau bergerak,
mungkin ia tidak akan makan senikmat orang-orang yang telah bekerja keras.
- Namun… kesenangan di dunia bukanlah menjadi tujuan hidup manusia
Ada rancangan Tuhan yang sampai di kekekalan.
(14- Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.)
Sehingga, urgent sekali bagi setiap manusia ciptaan Tuhan untuk mengenal Allah Pencipta, dan untuk menangkap hal-hal yang telah Tuhan rancangkan bagi setiap orang.
Filipi 3:10-11
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Aplikasi:
Jangan hidup hanya untuk hal-hal yang sementara di dunia, karena sesungguhnya ada kekekalan dalam diri kita.
2 Korintus 4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.