Simple…. Just Obey! Jangan Dibikin Ribet!

0
12

Oleh : IL

Bacaan: Bilangan 36:1-13

Perenungan:
Menarik sekali…. di dalam kitab Bilangan, ada sebuah narasi yang cukup panjang tentang sebuah keluarga yaitu Zelafehad yang hanya memiliki anak-anak perempuan.

Dalam Bilangan 27:1-11 dituliskan bahwa anak-anak Zelafehad yang semuanya perempuan, mendatangi Musa berkaitan dengan hak waris mereka, karena dalam hukum Tuhan diatur tentang hak waris untuk keturunan laki-laki.
Lalu Musa datang menanyakan kepada Tuhan & Tuhan memberikan aturan khusus untuk seseorang yang tidak punya anak laki-laki, maka anak-anak perempuannya menjadi ahli waris.

Dalam Bilangan 36, beberapa kepala kaum keluarga dari keluarga Zelafehad menghadap Musa menanyakan tentang tanah pusaka yang dimiliki anak-anak perempuan Zelafehad akan berpindah ke suku lain bila salah satu dari mereka ada yang menikah dengan suku lain.
Setelah Musa menanyakan kepada Tuhan, maka diputuskan bahwa anak-anak perempuan Zelafehad hanya boleh menikah dengan orang yang satu suku dengan ayah mereka, sehingga mereka menjaga tanah milik nenek moyang mereka agar tidak berpindah ke suku lain.

Lalu, apa yang dilakukan oleh semua anak-anak perempuan Zelafehad tersebut?

Bilangan 36:10-12 (AYT)
Anak-anak perempuan Zelafehad mematuhi perintah TUHAN kepada Musa.
Anak-anak Zelafehad yaitu Mahla, Tirza, Hogla, Milka, dan Noa menikah dengan saudara sepupunya, dari keluarga ayahnya.
Mereka menikah dengan keluarga Manasye, anak Yusuf. Jadi, tanah pusaka mereka tetap menjadi milik keluarga dari ayah mereka.

So simple!
Just obey!

Anak-anak perempuan Zelafehad sangat memahami bahwa mereka adalah orang-orang yang telah menerima anugerah karena Tuhan telah mempercayakan tanah pusaka kepada mereka masing-masing, yang biasanya dipercayaka kepada anak laki-laki.
Mereka sangat menyadari amanat dari Tuhan agar tanah pusaka milik nenek moyang haruslah dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan konsekuensinya adalah mereka tidak boleh sembarangan menikah dengan pria dari suku lain.
Dan mereka taat.

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa setiap orang percaya adalah orang-orang yang telah menerima anugerah dari Tuhan, yaitu sebagai ahli waris Kerajaan Allah.
  2. Menyadari ada amanat dari Tuhan untuk menghadirkan keturunan ilahi, sehingga setiap orang percaya, setiap anak-anak Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan harus menjaga dirinya, tidak boleh sembarangan menikah dengan orang sembarangan.

Maleakhi 2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?
Keturunan ilahi!
Jadi jagalah dirimu!
…….

Firman Tuhan dalam 2 Korintus 6:14 telah menegaskan bahwa Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?
Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

  1. Mari seperti anak-anak perempuan Zelafehad yang tidak membuat ribet apa yang Tuhan sudah tetapkan, mari taat, just obey….
    Jangan mengelak, atau beralasan atas dasar perasaan (sudah kadung cinta) atau pakai pikiran-pikiran yang menolak taat (cinta itu hak asasi, ga bisa dipaksakan…), dll..
    Mari buat keputusan untuk mau mengikuti apa yang Tuhan sudah tetapkan, yaitu hanya menikah dengan pasangan yang seiman, di dalam Tuhan.
    Dan mari buat batasan-batasan sejak awal, untuk tidak kompromi atau coba-coba dan bermain-main di area yang tidak diperkenan oleh Tuhan.

Roma 8:17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here