Oleh : IL
Bagian awal Mazmur 85 (ayat 1-3) dengan kalimat “Engkau telah”, dan dilanjutkan dengan hal-hal yang baik yang Tuhan telah berikan bagi umatNya. Hal-hal yang menggambarkan perkenanan Tuhan atas Israel pada waktu yang lalu.
Apa saja yang Tuhan telah lakukan?
- TUHAN telah berkenan memulihkan keadaan umat-Nya.
- TUHAN telah mengampuni kesalahan umat-Nya.
- TuHAN telah membebaskan umatNya dari hukuman.
Namun Israel kembali melakukan kesalahan, kembali menyimpang dari Tuhan, dan melakukan penyembahan berhala.
Di bagian kedua mazmur ini (ayat 4-7), pemazmur memanjatkan doa permohonan kepada Tuhan untuk kembali memulihkan, mengampuni & menyelamatkan umat-Nya.
Ada 4 kata permohonan yang dinaikkan:
- Pulihkanlah kami
- Tiadakanlah sakit hati-Mu
- Perlihatkanlah kasih setia-Mu
- Berikanlah keselamatan-Mu
Dan 2 kalimat pertanyaan (ayat 5-6).
Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?
Dua pertanyaan di atas seakan “memprovokasi” TUHAN untuk bertindak, namun mungkin merupakan ungkapan penulis mazmur (bani Korah) yang mengetahui bahwa Allah adalah Pengasih Penyayang dan Maha Pengampun.
Pada bagian ke tiga (ayat 8-13) pemazmur mengawali dengan sebuah komitmen.
“Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN.”
Kata “mendengar” (shama) di sini bukan tentang telinga yang menangkap suara, tapi komitmen untuk taat, mendengar untuk melakukan apa yang Tuhan firmankan.
Pemazmur betul-betul mengenal TUHAN & firman-Nya. Komitmen untuk taat tersebut dilakukan dengan kesadaran penuh,
dengan keyakinan bahwa apa yang Tuhan firmankan, apa yang Tuhan perintahkan adalah untuk kebaikan umat-Nya!
Pemazmur dengan yakin mengatakan:
“Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya,
supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan (penyembahan berhala)?
Pemazmur menutup mazmur ini dengan menuliskan daftar hal-hal baik yang Tuhan rancangkan bagi umatNya yang hanya akan digenapi ketika umat-Nya taat, yang akan dialami bila umat-Nya hidup takut akan Tuhan.
Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.
Kasih (kemurahan/lovingkindness) dan kesetiaan (kebenaran/truth) akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,
dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
Perenungan:
- Sesungguhnya setiap aturan, perintah, larangan yang Tuhan berikan kepada umatNya adalah yang terbaik, sungguh-sungguh untuk kebaikan umatNya, ada keselamatan & kemuliaan.
- TUHAN Allah Pencipta begitu menginginkan umat-Nya menjalani hidup yang indah, menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah
(kasih, kesetiaan, keadilan, damai sejahtera, kemurahan, kebaikan) sehingga mengalami hal-hal baik yang telah Tuhan rancangkan.
Aplikasi:
- Ketika melakukan kesalahan, segera berbalik, mohon pengampunan-Nya, dan berkomitmen untuk sungguh-sungguh hidup menaati firmanNya.
- Seperti pemazmur, mari berkomitmen untuk mau “shama”, mau mendengar firman Tuhan untuk dilakukan, memiliki hati yang sungguh-sungguh mau taat atas semua yang Tuhan firmankan, tidak lagi mengikuti keinginan diri atau memilah-milah bagian mana yang mau ditaati.
- Yakin bahwa apa yang Tuhan firmankan adalah untuk kebaikan kita, agar kita mengalami hal-hal baik yang Tuhan telah rancangkan.
2 Tawarikh 30:9
Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini.
Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!”
Galatia 5:18, 22-23
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.