Pilih Mana?

0
520

Oleh : IL

Mazmur 1:1-6
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Perenungan:

  1. Mazmur 1 membagi manusia ke dalam 2 kelompok, yaitu orang benar atau orang fasik.
  2. Apakah ciri-ciri orang benar?
    a. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik
    Jalan yang diambil mengikuti kehendak Tuhan, bukan mengambil jalan yang mudah atau mengikuti keinginan hati.
    Ia mau berjalan di jalan yang sempit, ga populer, bahkan berani bayar harga, asalkan jalan tersebut sesuai dengan Firman Tuhan, sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

b. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
Pencemooh adalah orang yang tinggi hati, suka merendahkan orang lain.
Senang melihat orang lain lebih buruk dari dirinya.
Hal-hal yang sering menjadi kebanggan pencemooh biasanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan materi & jasmani.
Menghina orang yang kurang dalam hal materi, kemampuan finansial, tingkat pendidikan, keahlian, penampilan atau bentuk fisik.
Tapi bisa juga ada kesombongan rohani sehingga merendahkan orang yang dianggap kurang dalam pengetahuan akan Firman Tuhan.
Orang benar, menyadari betul bahwa hidupnya hanyalah karena anugerah Tuhan, sehingga dalam segala kelebihannya pun ia suka meninggikan Tuhan, dan suka menyalurkan apa yang Tuhan berikan kepada sesamanya.

Apa yang menyebabkan orang benar memiliki karakter yang baik tersebut?
Karena kesukaannya ialah Taurat TUHAN, ia merenungkan Taurat itu siang dan malam.

2 Timotius 3:16-17
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan
dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Apa yang akan dialami orang benar?
a. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air
Pohon yang ditanam di tepi aliran air tidak akan mengalami kekeringan, ada aliran kuasa ilahi yang meopang kehidupannya
karena ia selalu terhubung dengan Allah Penciptanya.

b. yang menghasilkan buahnya pada musimnya
Buah-buah dalam hidup orang benar dapat jelas terlihat oleh orang-orang sekitarnya, dapat dalam bentuk karakter yang baik, perbuatan baik yang mencerminkan karakter Allah sendiri, sehingga orang memuliakan nama Tuhan.

c. dan yang tidak layu daunnya;
Kehidupannya tidak ditentukan oleh situasi kondisi di sekitarnya, selalu ada sukacita & damai sejahtera yang melampaui segala akal dalam kehidupan orang yang berkomitmen di dalam Tuhan.

Yohanes 15:4-6
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan icampakkan ke dalam api lalu dibakar.
d. apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Hikmat Tuhan, nilai-nilai kerajaan Allah yang dihidupi, serta kehidupan yang berada dalam naungan Allah menjadikan orang benar hidup dalam anugerah Tuhan. Keberhasilan & keberuntungan menjadi bagiannya.

Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

e. Tuhan mengenal (yada, ginosko) jalan orang benar
Woww.. Allah Bapa mengangguk-angguk & tersenyum…melihat anakNya memilih, mengambil keputusan-keputusan yang terbaik,
yang sesuai dengan standar Tuhan, yang sungguh-sungguh berkenan kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kelompok orang yang lainnya, yaitu orang fasik?

  1. Yang akan dialami orang fasik:
    a. seperti sekam yang ditiupkan angin.
    Tidak berharga, tidak ada nilai kekekalan.
    b. tidak akan tahan dalam penghakiman
    Tidak dapat mempertanggung jawabkan hidupnya di hadapan Allah Pencipta.
    c. tidak akan tahan dalam perkumpulan orang benar
    Standar dan nilai-nilai orang fasik tidak sejalan dengan standar kebenaran.
    d. menuju kebinasaan

Aplikasi:

  1. Memilih untuk menjadi orang benar dimulai dengan belajar menyukai Firman Tuhan, membaca, melakukan & minta kekuatan Tuhan menjadi pelaku-pelaku Firman sekalipun harus bayar harga.
  2. Perhatikan setiap tindakan, keputusan, langkah yang diambil dalam hidup kita, apakah mengikuti nasihat & nilai-nilai dunia, ataukah mengikuti Firman Tuhan, standar & nilai Kerajaan Allah?
  3. Perhatikan perkataan kita, juga apa yang dalam pikiran kita yang tidak diketahui siapa pun..apakah ada ejekan, cemoohan, yang memandang rendah orang lain. Mari bertobat, supaya kita tidak termasuk dalam kumpulan pencemooh.

Yesaya 2:11a
Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;

Amsal 17:5
Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.

Kesimpulan:
Ternyata…menjadi orang benar atau orang fasik ditentukan oleh pilihan-pilihan, keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup orang tersebut.

Matius 7:24-27
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here