Akan Hidup

0
487

Oleh : IL

Bacaan: Amsal 7

Berbeda dengan Amsal 5 yang menekankan kekudusan dalam pernikahan, Amsal 7 ini merupakan warning, peringatan keras bagi pria-pria yang masih perjaka.

Begitu seriusnya peringatan dalam amsal 7 ini, sehingga penulis amsal dengan gigih dan dengan kasih yang mendalam seperti kepada anaknya sendiri, ia menekankan berulang kali agar pemuda-pemuda sungguh-sungguh serius merespon pada nasihat dalam amsal ini.

Pengulangan dan penekanan digunakan oleh penulis amsal untuk menunjukkan begitu pentingnya peringatan tersebut seperti terlihat di awal pasal ini:

berpeganglah pada perkataanku
simpanlah perintahku dalam hatimu.
Berpeganglah pada perintahku
simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu,
dan tulislah itu pada loh hatimu.

Bukan hanya itu, penulis amsal menggambarkan bagaimana seharusnya respon seorang pemuda ketika menerima hikmat tersebut,
yaitu bersukacita, menyambut dan merangkulnya seperti saat bertemu saudara yang dikasihi.
(4) Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku” dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu.

Mengapa sampai sedemikian serius dan urgent nya penulis amsal memperingatkan para pemuda?
Karena ini soal hidup dan mati !
Ketika seorang pemuda menghargai sungguh-sungguh peringatan tersebut, maka ia akan hidup! (2b)
Karena ia akan terlindung dari bahaya & dijauhkan dari jerat perempuan jalang.
Perempuan jalang disebutkan memiliki perkataan yang licin, (5b) ketika mendengar rayuannya banyak sekali orang yang jatuh tergelincir,
tidak kuasa menolaknya. Satu-satunya cara adalah menjauh, jangan mendekat, jangan bermain api.

Penulis amsal kemudian melanjutkan dengan menceritakan pengalaman pribadinya, ketika melihat seorang pemuda yang jatuh pada dosa seksual. (6-23)
Apa yang dituliskan penulis amsal tentang pemuda itu?
a. Tak berpengalaman
b. Tidak berakal budi
c. Mendatangi tempat pelacuran
d. Tiba-tiba menjadi tidak berdaya, tidak ada perlawanan, menyerah, (seperti lembu yang dibawa ke pejagalan)
e. Menjadi begitu bodoh, mengikuti begitu saja (seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum)
f. Tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan akan merusak seluruh kehidupannya, bukan hanya itu, langkah hidupnya sejak saat itu adalah menuju maut, kebinasaan. (sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.)

Amsal ini ditutup dengan sebuah kesimpulan tegas:
(24-27) Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.
Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.
Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.

Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Perenungan & Aplikasi:
Kehidupan yang Tuhan berikan sangatlah berharga.
Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi anak-anakNya.
Salah satu yang menjadi bagian kita adalah menjaga kekudusan.
Jangan pernah memandang, tertarik, apalagi mendekati wanita semacam itu, juga tempat-tempat pelacuran.

Harga yang dibayar dalam menjaga kekudusan, akan mendapatkan upah yang begitu luar biasa, yaitu kehidupan.
Jangan pernah menukarkan kehidupan yang sangat berharga itu dengan kenikmatan sesaat yang berujung maut.

Amsal 27:12
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here