Oleh : AP
Perjanjian dilakukan oleh dua pihak, walaupun pihak yang satu adalah pemberi janji dan berkat tetapi ada kewajiban juga dari pihak kedua.
Ketika pihak pertama memberikan bukti maka pihak kedua diminta loyalitas dan komitmennya.
Kejadian 17:5-11 (TB) Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”
Ayat di atas adalah janji dan bukti yang Tuhan berikan sebagai pihak pertama bahwa:
- Abram dinyatakan sebagai Abraham, bapa segala bangsa dan bapa semua orang beriman.
- Jumlah keturunan Abraham akan sangat banyak dan muncul raja-raja atau pemimpin-pemimpin dari padanya.
- Allah Abraham dan semua keturunannya harus menyembah Tuhan Allah Abraham.
- Tanah Kanaan adalah tanah yang diberikan untuk Abraham dan keturunannya…ini adalah hak veto Tuhan.
Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Ayat-ayat diatas adalah komitmen yang harus dilakukan pihak kedua sebagai penerima berkat. - Perjanjian ini adalah harus dipegang dan dilakukan selama nya oleh pihak kedua dan semua keturunannya.
Dalam Perjanjian Baru dijelaskan semua orang beriman kepada Kristus adalah keturunan Abraham secara rohani. - Sunat adalah tanda perjanjian ini.
Yesus menjelaskan bahwa sunat yang dimaksud Tuhan adalah sunat hati yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Jadi ini juga berlaku untuk keturunan rohani Abraham.