Pembiaran Terhadap Dosa Merupakan Kesombongan

0
327

Oleh : IL

(BE 1 Korintus 5:1-13)

Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku — sama seperti aku hadir —telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.
Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu,
supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi.
Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama,
bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah.
Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

Perenungan:
Rasul Paulus menegur keras jemaat di Korintus berkaitan dengan adanya pembiaran terhadap perilaku cemar yang sangat memalukan di dalam jemaat, sampai dituliskan bahwa bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak melakukannya! (Lihat ayat 1)

Mengapa jemaat Korintus melakukan pembiaran terhadap perilaku yang sangat tidak senonoh tersebut?
Karena kesombongan! (Ayat 2 & 6a)
Mereka merasa sudah cukup baik.
Mereka kaya baik secara materi..maupun secara spiritual (banyak karunia roh (1 Korintus 1:7)
Mereka sudah merasa hebat! Ketika ada penyimpangan-penyimpangan….jemaat Korintus tidak melakukan apa pun mengatasi penyimpangan tersebut..
Penyimpangan-penyimpangan seperti apa yang terjadi di sana yang dibiarkan?
Percabulan.. ketamakan.. penyembahan berhala.. fitnah.. kemabukan.. penipuan..
(10-11)

Apa yang seharusnya dilakukan ketika melihat penyimpangan terjadi di dalam jemaat?

  1. Berdukacita (2b)
  2. Menjauhkan penyimpangan dari tengah-tengah jemaat (2c)
  3. Memberikan sanksi kepada orang yang melakukannya (3b)
  4. Membuang seluruh kecemaran-kecemaran (7a Buanglah ragi yang lama itu,)
  5. Hidup dalam kemurnian & kebenaran (8)
  6. Jangan bergaul dengan orang-orang yang mengaku sebagai orang percaya, namun hidup dalam kecemaran. (9)
  7. Mengusir orang yang melakukan kejahatan di dalam jemaat (13b)

Rasul Paulus dengan keras memperingatkan dan melarang makan bersama orang-orang itu, bahkan…. menyuruh mengusir orang yang berbuat cemar di dalam jemaat.
Apakah itu tindakan yang kurang kasih?
No! Namun merupakan sikap yang tegas terhadap orang-orang yang secara terang-terangan menolak taat, terhadap orang-orang yang tidak mau mengikuti nilai-nilai Tuhan..yang hidupnya tidak mengacu pada standar Kerajaan Allah.

Tujuan tindakan tegas terhadap orang-orang yang berlaku cemar dalam jemaat:
a. Sebagai peringatan bagi orang tersebut supaya terjadi pertobatan
Pembiaran, penerimaan terhadap tindakan asusila yang dilakukan orang percaya bukanlah tindakan kasih, karena akan membuat orang tersebut tidak bertobat.
b. Supaya kecemaran tersebut tidak menular kepada orang-orang percaya lainnya.
(6b Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? )

Aplikasi:

  1. Berhati-hati dengan dosa kesombongan,
    yaitu ketika kita berkompromi dengan dosa, menganggap hal itu sebagai hal kecil & sepele.
    ketika kita menggunakan standar pribadi dan menolak menggunakan standar kebenaran..
    ketika kita mengacu pada cara pandang & pola pikir dunia dan tidak menjadikan otoritas Firman Tuhan sebagai yang paling tinggi.
  2. Jangan ada pembiaran terhadap kecemaran dalam hidup pribadi kita.
    Cek dan segera bertobat.
  3. Jangan ada pembiaran terhadap kecemaran yang terjadi dalam jemaat.

Matius 18:15-17
“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.
Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.
Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here