Umat Pembebas

0
187

Oleh : AP

Hakim-hakim 15:6, 8, 11-12, 15, 18-20 (TB) Berkatalah orang Filistin: “Siapakah yang melakukan ini?” Orang menjawab: “Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya.” Kemudian pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan itu beserta ayahnya.
Dan dengan pukulan yang hebat ia meremukkan tulang-tulang mereka. Lalu pergilah ia dan tinggal dalam gua di bukit batu Etam.
Kemudian turunlah tiga ribu orang dari suku Yehuda ke gua di gunung batu Etam dan berkata kepada Simson: “Tidakkah kauketahui, bahwa orang Filistin berkuasa atas kita? Apakah juga yang telah kauperbuat terhadap kami?” Tetapi jawabnya kepada mereka: “Seperti mereka memperlakukan aku, demikianlah aku memperlakukan mereka.”
Kata mereka kepadanya: “Kami datang ke sini untuk mengikat dan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang Filistin.” Tetapi jawab Simson kepada mereka: “Bersumpahlah kepadaku, bahwa kamu sendiri tidak akan menyerang aku.”
Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu.
Ketika ia sangat haus, berserulah ia kepada TUHAN: “Oleh tangan hamba-Mu ini telah Kauberikan kemenangan yang besar itu, masakan sekarang aku akan mati kehausan dan jatuh ke dalam tangan orang-orang yang tidak bersunat itu!”
Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar kembali. Sebab itu dinamailah mata air itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.
Ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dalam zaman orang Filistin, dua puluh tahun lamanya.

Perenungan
Kadang saya tidak mengerti mengapa orang yang mempunyai karakter seperti Simson bisa menjadi seorang Hakim (Pemimpin) di Israel.
Simson boleh dikatakan adalah seorang pembangkang, tidak menurut nasihat orang tua dengan menikahi bangsa musuh, melawan hukum Tuhan soal kenazirannya dengan memakan makanan dari bangkai binatang, berpesta pora minum anggur.
Dan yang Simson si pembuat onar ini adalah membuat isu pribadi yang menjadi viral di medsos orang Filistin dengan merusak habis panen mereka dan membunuh mereka dan kemudian isu berkembang menjadi isu nasional.
Karena bangsanya sendiri kemudian takut dan memutuskan untuk menyerahkan Simson sebagai tawanan perang sebagai bentuk penundukkan Israel kepada Filistin.

Mari kita lihat mengapa Simson dipilih Tuhan menjadi Hakim di Israel:

  1. Ia seorang Nasionalis, Simson walaupun hidup bebas tetapi ia tidak membunuh bangsanya, ia berperang melawan musuh Israel. Ia menjaga martabat Israel dengan tidak mau menjadi budak bangsa asing….ini sejalan dengan rencana Tuhan atas Israel menduduki Kanaan termasuk menghalau bangsa Filistin.
  2. Simson mempunyai kapasitas untuk memimpin bangsa yang bobrok secara identitas (yaitu bangsa pilihan Tuhan, bangsa yang disertai Tuhan, umat perjanjian).
    Simson menunjukkan kembali integritas Tuhan sebagai Allah yang memenuhi janjinya dengan mujizat-mujizatNya.
    Tuhan ingin umatNya kembali dari perzinahan rohani nya selama ini.
  3. Simson masih setia kepada Allah Israel dan menyandarkan kekuatannya kepada Tuhan.
    Hal ini terlihat ketika ia selalu meminta kekuatan dari Tuhan saat ia melawan musuh-musuh bangsanya.
  4. Simson adalah orang pilihan Tuhan yang diutus untuk jadi seorang pembebas.
    Dimulai dari janji Tuhan kepada Manoah dan kekuatan super yang dipercayakan kepada Samson.
    Bukankah kita orang percaya, umat yang sudah ditebus dan diberikan kuasa oleh Yesus (Markus 16:18) yang sudah ditebus, diberikan misi yang sama?

Menurut saudara apakah Simson layak menjadi Hakim di Israel?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here