Oleh : IL
Mazmur 141:1-2
Mazmur Daud.
Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Menarik sekali..
Daud berseru memohon pertolongan pada Tuhan, dan Daud menaikkan doa tersebut dengan sebuah harapan bahwa Tuhan berkenan kepada doanya seperti kepada persembahan ukupan dan persembahan korban.
Perenungan:
Mengapa Daud berani berharap bahwa doa permohonannya akan berkenan kepada Tuhan?
- Karena Daud meminta dengan sikap hati yang taat.
Mazmur 18:21-24
sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik terhadap Allahku.
Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan ketetapan-Nya tidaklah kujauhkan dari padaku;
aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan.
Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya.
Amsal 15:29
TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
- Karena Daud meminta kekuatan Tuhan agar tidak jatuh pada dosa yang sama dengan yang dilakukan musuh-musuhnya.
Mazmur 141:3-4
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
- Karena Daud dengan rendah hati bersedia untuk dikoreksi, ditegur, dan menerima hukuman atas kesalahannya.
Mazmur 141:5a (FAYH)
Biarlah orang-orang saleh menghajar aku! Itu menunjukkan kebaikan hati mereka.
Jika mereka menegor aku, itu adalah obat bagiku. Jangan biarkan aku menolaknya.
- Karena Daud selalu berdoa menentang kejahatan, mendoakan agar orang-orang fasik bertobat.
Mazmur 141:5b-6 (FAYH)
Tetapi aku selalu berdoa melawan orang-orang jahat dan perbuatan mereka.
Apabila para pemimpin mereka sudah dihukum dan tulang-tulangnya berserakan di tanah, maka barulah mereka mau mendengarkan aku
dan sadar bahwa aku telah berusaha menolong mereka.
- Karena Daud berharap pada pertolongan Tuhan saja, bukan mengandalkan yang lain.
Mazmur 141:8-10 (FAYH) Aku mengharapkan pertolongan dari Engkau, ya Tuhan ALLAH. Engkaulah tempatku berlindung. Jangan biarkan mereka membunuh aku. Jauhkanlah aku dari perangkap mereka. Biarkan mereka jatuh ke dalam jerat mereka sendiri, sedangkan aku luput.
Yeremia 17:7-8 (FAYH)
“Tetapi berbahagialah orang yang mengandalkan TUHAN dan yang berharap kepada-Nya.
Ia seperti pohon yang tumbuh di tepi sungai, yang akarnya mencapai air —pohon yang tidak takut panas dan tidak kuatir akan musim kering yang panjang. Daun-daunnya tetap hijau dan ia terus-menerus menghasilkan buah yang baik.
Aplikasi:
Bagaimana sikap kita ketika menaikkan doa permohonan kepada Tuhan?
Apakah ada ketaatan dalam hati kita?
Apakah kita mencari perkenanan Tuhan, atau mencari perkenanan diri?
Apakah kita minta kekuatan Tuhan agar dapat berkenan kepada Tuhan, ataukah mengandalkan kekuatan kita sendiri?
Adakah kerendahan hati sehingga siap ditegur dan dikoreksi?
Apakah kita peduli akan kebenaran ditegakkan, dan bersyafaat ketika melihat kejahatan terjadi?
Apakah ketika berdoa memohon kepada Tuhan, hati kita sungguh-sungguh hanya mengandalkanNya, ataukah hanya menjadikan Tuhan salah satu alternatif yang bisa kita andalkan?
Seperti Daud, mari menjaga sikap hati kita ketika berdoa, agar mendapat perkenanan dari Tuhan.