Memberitakan & Menyembuhkan

0
511

Oleh : IL

(BE Lukas 9:1-2, 6)

(BIMK) Yesus memanggil kedua belas pengikut-Nya, lalu memberi kepada mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit.
Kemudian Ia menyuruh mereka pergi menyembuhkan orang sakit dan menyiarkan berita tentang bagaimana Allah memerintah sebagai Raja.

Pengikut-pengikut Yesus berangkat, lalu pergi ke desa-desa untuk memberitakan Kabar Baik itu dan menyembuhkan orang sakit di mana-mana.

Perenungan:

  1. Menarik sekali…
    ada 2 hal yang disebut seperti 1 paket yang tidak terpisahkan, dan disebut berulang-ulang, meskipun menggunakan kata yang berbeda,
    yaitu:
    a. Mengabarkan Injil
    di ayat 2 menggunakan frasa “menyiarkan (kerusso = to proclaim) berita tentang Kerajaan Allah”
    di ayat 6 menggunakan frasa “memberitakan Kabar Baik itu” (euaggelizo= proclaiming the Gospel)
    b. Menyembuhkan
    di ayat 2 menggunakan kata iasthai
    di ayat 6 menggunakan kata therapeuo
    Yang mencakup kesembuhan jasmani juga spiritual.

Ternyata….
Yesus mengutus murid-muridNya untuk mengerjakan 2 hal yang merupakan satu paket tak terpisahkan… yaitu memberitakan dan menyembuhkan.
Seperti juga pelayanan Yesus selama di dunia, bukan hanya memberitakan tentang Kerajaan Allah, tapi selalu disertai demontrasi kasih Tuhan berupa mujizat kesembuhan & kelepasan, yang mendemontrasikan kuasa Tuhan yang jadi berfungsi untuk meneguhkan pemberitaan Injil tersebut, sebagai konfirmasi dari surga bahwa apa yang diberitakan sungguh-sungguh dari Tuhan, bukan sebuah filosofi pemikiran manusia!

Pemberitaan Injil tanpa mendemonstrasikan kuasa Tuhan, akan kurang efektif, karena orang-orang di luar Tuhan menganggap itu hanya pemikiran manusia saja.
Mujizat sangat penting sebagai konfirmasi ilahi atas isi pemberitaan keselamatan tersebut.

Melakukan kegiatan sosial yang bersifat humanis tanpa adanya pemberitaan kabar keselamatan bukanlah hal yang Tuhan maksudkan,
karena berita Injil lah yang utama untuk disampaikan…
Kegiatan-kegiatan yang mendemonstrasikan kasih Tuhan sangatlah baik, tetapi itu merupakan sarana untuk menyampaikan Injil keselamatan dari Tuhan, bukan tujuan akhir.

  1. Untuk tugas pengutusan tersebut, Yesus terlebih dahulu memperlengkapi murid-muridNya dengan kuasa ilahi.
    Artinya…
    a. Setiap tugas yang Tuhan berikan, tidak dimaksudkan untuk dilakukan dengan kekuatan manusia.
    Tanpa kekuatan supranatural, kuasa dari Tuhan, tidak mungkin murid-murid Yesus melakukan perintah untuk menyembuhkan.
    Perintah melakukan hal supranatural hanya dapat dilakukan dengan kuasa supranatural dari Tuhan.

b. Tuhan memperlengkapi setiap murid-muridNya yang mau taat diutus, sehingga dimampukan untuk mengabarkan Injil dan menyembuhkan.
(1b) lalu memberi kepada mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit.

  1. Murid-murid segera taat, tidak menunda, mereka pergi dan melakukan perintah Yesus tersebut… memberitakan Injil dan menyembuhkan.

Aplikasi:

  1. Menyadari panggilan ilahi yang berupa 1 paket tak terpisahkan, yaitu mengabarkan Injil dan menyembuhkan.
  2. Menyadari bahwa Tuhan memperlengkapi orang-orang yang mau taat untuk diutus, dengan kuasa supranatural.
  3. Menyadari bahwa kuasa supranatural yang Tuhan berikan adalah untuk tujuan pengutusan, untuk tujuan pemberitaan kabar keselamatan,
    bukan untuk hal lain, bukan hanya untuk aksi humanisme semata (menyembuhkan secara jasmani saja, tanpa ada konten pemberitaan tentang keselamatan kekal), dan tidak untuk kebanggaan pribadi.
  4. Bersukacita sebagai anggota Kerajaan Allah, memberitakan bahwa Yesus, yang telah membebaskan kita dari maut, yang telah melepaskan dari belenggu dosa, adalah Raja yang memberikan kehidupan kekal.

Kita diutus, diangkat sebagai duta Kerajaan Allah, kawan sekerja Allah Pencipta, Pemilik, Pemegang kuasa tertinggi…
Pemberitaan tentang Kerajaan Allah adalah hak istimewa, kepercayaan dari Tuhan, seharusnya merupakan kebanggaan, kesukaan dan bukan menjadi beban.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here