Oleh : Il
Kitab Pengkotbah berisi pengajaran bahwa hidup di luar Tuhan adalah sia-sia.
Di bagian akhir kitab ini, pengkotbah memberikan kunci bagaimana agar menjalani kehidupan bermakna, bukan malang & sia-sia.
Apakah itu?
- Tidak menunda untuk mengingat Tuhan Allah Pencipta sedari muda.
Pengkhotbah 12:1
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan:
“Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!”,
Jangan sampai tahun demi tahun berlalu, kemudian baru menyadari setelah usia tua dan menyesal seandainya dapat mengenal Allah Bapa Pencipta sejak muda dan mengikuti tuntunan Sang Arsitek Agung yang memiliki rancangan luar biasa untuk hidup anak-anakNya.
Mari.. jangan tunda. Isi kehidupan dengan hal-hal yang bermakna, dengan hal-hal yang bernilai kekal sesuai rancangan Nya.
Sehingga tidak ada yang sia-sia.
Efesus 2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!
Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
- Jangan hanya meneliti Firman, membuat banyak karya tulis, tapi tidak melakukannya.
Pengkhotbah 12:12-14
Lagipula, anakku, waspadalah!
Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
Akhir kata dari segala yang didengar ialah:
takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi,
entah itu baik, entah itu jahat.
Matius 7:26-27
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
“Mendirikan rumah” dalam ayat di atas, menggambarkan bagaimana orang membangun kehidupannya di dunia ini.
Kehidupan tanpa mempedulikan, tanpa ketaatan kpd perkataan Pencipta sama seperti membangun rumah di atas pasir.
Tidak akan bertahan….Akan hancur!
Itulah yang dikatakan pengkotbah sebagai…. hidup sia-sia.
Matius 7:24-25
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
1 Yohanes 2:17
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Ketaatan melakukan tuntunan Pencipta merupakan kunci hidup bermakna.