Oleh : IL
(BE 1 Korintus 1:1-3)
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus,
yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Perenungan:
Pembukaan surat Paulus kepada jemaat Korintus di atas menyatakan sebuah kebenaran yang sesungguhnya.
Itu bukan perkataan basa-basi Paulus untuk menyenangkan orang-orang di Korintus.
Itu adalah kenyataan ilahi bagaimana sebenarnya status orang percaya di dalam Tuhan!
Rasul Paulus dengan sangat serius hendak menyadarkan jemaat di Korintus, juga seluruh orang percaya di masa kini.
Hal apa saja yang rasul Paulus ingin agar kita menyadarinya?
- Kita adalah jemaat Allah
Orang percaya bukanlah anggota sebuah organisasi buatan manusia.
Kita adalah jemaat Allah!
Ada aturan-aturan, nilai-nilai yang Tuhan tetapkan untuk kita hidupi.
Setiap orang percaya, sebagai jemaat Allah perlu ada keterhubungan dengan Allah, menjadi jemaat yang mengenal Allahnya…sehingga kita tidak hanya menjadi jemaat yang terdaftar di sebuah gereja dan hanya melakukan ritual-ritual agamawi saja. - Kita dikuduskan di dalam Kristus
(NASB – to those who have been sanctified in Christ Jesus)
(AMP – to those consecrated and purified and made holy in Christ Jesus)
Rasul Paulus sungguh-sungguh menekankan karya Kristus yang telah menebus segala kejijikan kekotoran dosa dalam hidup setiap orang percaya, sehingga kita menjadi orang-orang yang telah dikuduskan.
- Kita dipilih & dipanggil menjadi orang-orang kudus
(ESV – called to be saints)
(AMP – selected and called to be saints (God’s people))
Rasul Paulus menyadarkan setiap orang percaya bahwa:
a. betapa istimewa nya panggilan menjadi umat Tuhan.
b. Menjadi umat Tuhan artinya ada bagian kita yaitu menjadi orang-orang yang hidup dalam kekudusan, karena Tuhan Allah adalah Allah yg kudus.
1 Petrus 1:14-19
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
- Kita adalah bagian dari kesatuan komunitas seluruh orang percaya di seluruh dunia
Rasul Paulus menyadarkan setiap kita .. bahwa sebagai orang percaya, kita semua bersaudara di dalam Kristus, kita semua anggota dari satu tubuh, yaitu tubuh Kristus.
Kita semua sama-sama memanggil nama Tuhan Yesus Kristus.
Sehingga seharusnya ada kesatuan hati, tidak saling bersaing atau pun keinginan membesarkan diri agar lebih dari yang lain..seharusnya ada kepedulian sebagai sesama saudara di dalam Kristus. - Kita dapat berseru kepada Tuhan Yesus Kristus
Dalam segala keadaan, kita dapat berseru kepada Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus tidak akan meninggalkan umatNya..
IA menyertai.. menyediakan pertolongan pada waktunya…
IA juga menyediakan kasih karunia dan damai sejahtera kepada kita sehingga dapat tetap menang & bersukacita di tengah dunia yang sedang menuju kepada kebinasaan.
Aplikasi:
- Menyadari bahwa menjadi jemaat Allah adalah hak istimewa
- Menyadari bahwa setelah dikuduskan oleh darah Kristus, ada yang menjadi bagian kita, yaitu menjaga diri untuk hidup dalam kekudusan.
- Menjadikan panggilan untuk hidup kudus sebagai suatu yang sangat berharga, dan bukan menjadi beban. Dan Tuhan akan memampukan setiap kita, sehingga kita tidak berjuang sendirian mengandalkan kekuatan diri.
- Menyadari bahwa ada Kristus yang menyertai.
Kasih karuniaNya dan damai sejahteraNya selalu tersedia bagi kita yang mengandalkanNya.