Ibadah yang Sejati

0
623

Oleh : AP

Amos 5:5-6, 14-15, 22-23 (BIMK) Jangan pergi ke Bersyeba untuk berbakti. Jangan mencari Aku di Betel, sebab Betel akan lenyap. Jangan juga pergi ke Gilgal, sebab penduduk kota itu akan diangkut ke pembuangan.”
Kembalilah kepada TUHAN, maka kamu akan hidup. Jika kamu tidak kembali kepada-Nya, Ia akan datang seperti api yang menjalar dan membakar habis orang Israel. Di Betel tak seorang pun dapat memadamkan api itu.
Berusahalah berbuat baik dan jangan berbuat jahat, supaya kamu hidup. Maka TUHAN Yang Mahakuasa akan sungguh-sungguh tinggal di antara kamu seperti yang kamu katakan.
Bencilah yang jahat, cintailah yang baik, dan tegakkanlah keadilan. Mungkin TUHAN akan mengasihani orang-orang yang tersisa dari bangsa Israel.
Kalau kamu membawa kurban bakaran dan kurban gandum, Aku tidak akan menerimanya. Aku tak mau menerima binatang-binatangmu yang gemuk-gemuk itu yang kamu persembahkan kepada-Ku sebagai kurban perdamaian.
Hentikan nyanyian-nyanyianmu yang membisingkan itu; Aku tak mau mendengarkan permainan kecapimu.

Tuhan menyediakan Bait Allah tempat umat Israel mempersembahkan korban dan berdoa di sana.
Bagi umat Israel masa kini ketidakhadiran Bait Allah sama saja dengan dosa yang menumpuk tanpa penebusan.

Bagi umat Kristiani, Gedung gereja adalah tempat ibadah secara jasmaniah.
Tetapi Amos menekankan beribadah sejati bukanlah mengenai tempat secara lahiriah.

Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Perkenanan Tuhan bukan hanya saat datang ke rumahNya membawa pujian dan persembahan saja tetapi melibatkan perbuatan baik, keadilan, membenci kejahatan.

Paulus menjelaskan semua hakekat keberadan kita harus merupakan persembahan untuk Tuhan (pikiran, tubuh, jiwa, hati, kehendak, keinginan).
Karena Yesus menjelaskan bahwa menyembah Allah harus dalam Roh dan Kebenaran Allah itu sendiri.
Dan Yakobus menjelaskan hal yang spiritual harus bisa dilihat dalam bentuk perbuatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here