Masa depan yang tak pasti seringkali menjadi sumber kekhawatiran dan kecemasan bagi banyak orang. Namun, dalam ajaran Kristen, Tuhan dipercayai sebagai sosok yang memiliki rencana yang baik dan ingin memberikan kebaikan bagi umat-Nya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi konsep menghadapi masa depan dengan keyakinan dan bagaimana mempercayai rencana Tuhan menjadi kunci dalam ajaran Kristen.
- Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya (1 Petrus 5:7): Ayat ini mengajarkan bahwa orang percaya harus menyerahkan kekhawatiran dan kecemasan mereka kepada Tuhan, karena Dia peduli akan mereka. Ini menggambarkan sikap penerimaan terhadap apa yang akan terjadi dan kepercayaan bahwa Tuhan akan membimbing dan menjaga.
- Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. (Mazmur 37:5): Ayat ini mengajarkan bahwa orang percaya harus mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan membantu mewujudkan rencana mereka. Ini menunjukkan sikap penerimaan terhadap masa depan dan keyakinan bahwa Tuhan akan memimpin.
- “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11): Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan memiliki rencana untuk kebaikan umat-Nya dan untuk memberikan mereka masa depan yang penuh harapan. Ini menggambarkan sikap penerimaan terhadap masa depan dan keyakinan bahwa Tuhan memegang kendali dalam segala situasi.
- “Janganlah kamu kuatir akan hidupmu” (Matius 6:25): Dalam Injil Matius, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk tidak kuatir tentang kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan pakaian, karena Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan. Pesan ini mengajak orang percaya untuk tidak khawatir atau cemas tentang masa depan, dan percaya bahwa Tuhan akan menjaga dan memelihara mereka.
- “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (Yohanes 14:1): Dalam Injil Yohanes, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk mempercayai Allah dan Dia sendiri. Ungkapan ini mengajak orang percaya untuk mempercayai kehendak dan rencana Tuhan serta memegang teguh iman mereka dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan.
- “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28): Ayat ini menegaskan bahwa bagi orang yang percaya dan mengasihi Tuhan, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka akan turut mendatangkan kebaikan. Ini mengajarkan bahwa orang percaya harus memandang masa depan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membawa kebaikan, bahkan di tengah kesulitan.
Inti dari ajaran-ajaran ini adalah bahwa orang Kristen diharapkan untuk mempercayai Tuhan dan menyerahkan masa depan mereka kepada-Nya, serta percaya bahwa Dia akan membawa kebaikan dan damai sejahtera dalam hidup mereka. Dalam konteks ini, sikap penerimaan terhadap apa yang akan terjadi dan keyakinan bahwa Tuhan memegang kendali dalam segala situasi sangat penting. Meskipun ungkapan “que sera, sera” mungkin tidak secara langsung ada dalam doktrin Kristen, namun konsep serupa tentang penerimaan dan kepercayaan pada rencana Tuhan untuk kebaikan umat-Nya dapat ditemukan dalam berbagai ajaran dan ayat Alkitab.
-cg3.5+mj5-