Oleh : Il
Asa, raja Yehuda, adalah seorang yang tetap setia kepada Tuhan seumur hidupnya (2 Tawarikh15:17- BIMK),
tidak pernah sekali pun ia menyembah ilah-ilah lain.
Pada awal ia menjadi raja, Israel diserang oleh Etiopia dengan jumlah pasukan lebih dari 1 juta orang… ckckck..
Asa meminta pertolongan Tuhan, dan Tuhan memberikan kemenangan gilang gemilang…
Kemudian dalam masa pemerintahannya, selama 35 tahun Tuhan memberikan keamanan, tidak ada perang.
Wow ini luar biasa.
Namun di tahun ke 36 Baesa, raja Israel (Utara) bermaksud menyerang kerajaan Yehuda (Israel Selatan).
Apa yang raja Asa lakukan?
2 Tawarikh 16:2-3
Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
“Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu.
Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.”
Perenungan:
Ketika musuh begitu besar sehingga tidak mungkin dilawan dengan kekuatan kita,
maka sangatlah mudah untuk berseru kepada Tuhan meminta pertolongan, karena kita tidak sanggup mengatasinya.
Namun….
Ketika kita merasa lawan tidak terlalu kuat,
masih banyak taktik dan strategi yang dapat kita lakukan maka biasanya kita lebih mengandalkan kekuatan pribadi dan merasa tidak perlu (merepotkan) Tuhan.
Itulah yang dilakukan raja Asa ketika diserang oleh Baesa. Ia memilih meminta bantuan pada Benhadad dengan memberikan emas dan perak. Dan strateginya ini…. berhasil!
Baesa mundur, tidak jadi menyerang.
Tapi… apakah Tuhan berkenan? Ternyata tidak!
Mengapa?
Karena ada rancangan Tuhan yang lebih dahsyat dari yang raja Asa pikirkan. Raja Asa berpikir cukup membuat Baesa mundur,
cukup meminta bantuan kepada Benhadad, raja Aram.
Tuhan merancangkan agar Yehuda bisa mengalahkan kerajaan Aram. Dan rancangan Tuhan itu tidak terjadi, karena Asa mulai bertindak dengan logika, mulai berjalan tanpa Tuhan.
Aplikasi:
- Sebagai umat Tuhan, tidak cukup hidup tidak menyembah ilah-ilah lain..
ada rancangan Tuhan yang harus digenapi.
TUHAN memiliki rancangan yang dahsyat dalam hidup kita, yang hanya dapat kita ketahui dan genapi ketika kita terhubung dengan Tuhan & selalu mengandalkan-Nya.
- Andalkan Tuhan setiap waktu, termasuk ketika diri kita merasa mampu.