Oleh : Il
Hakim-hakim 13:5, 24-25
Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.”
Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN.
Hakim-hakim 14:1-2
Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.
Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: “Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku.”
Perenungan:
- Rancangan Tuhan untuk Simson adalah menjadikannya alat Tuhan untuk penyelamatan umat Tuhan dari tangan orang Filistin.
- Simson dikhususkan sebagai nazir Allah, maksudnya ia harus menjaga kekudusan hidupnya lebih dari orang-orang biasa, karena Tuhan mau memakainya secara luar biasa.
Simson melanggar semua yang Tuhan perintahkan mengenai seorang nazir seperti tertulis dalam Bilangan 6:1-9:
- memakan madu dari kerangka singa mati, sangat menjijikan (Hakim-hakim 14:8). Seharusnya seorang nazir tidak boleh menyentuh mayat apa pun.
- berpesta pora dengan orang-orang muda sesuai budaya saat itu (Hakim-hakim 14:10), tentu saja dengan minum anggur.
- memilih perempuan Filistin
Tuhan telah melarang keras agar umat Tuhan tidak melakukan kawin campur dengan penduduk di tanah Kanaan, apalagi Simson adalah seorang nazir Allah.
Ketika Simson memilih untuk tidak mau membayar harga untuk kekudusan hidupnya, ternyata pilihan-pilihan buruk yang ia buat membuatnya harus membayar harga yang jauuuhh lebih besar lagi, yaitu kehancuran hidupnya!
Bandingkan dengan Samuel.
Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
(1 Samuel 3:19)
Dan sampai akhir hidupnya Samuel menggenapi seluruh yang Tuhan rancangkan.
Kesimpulan:
Ketika Tuhan memilih seseorang untuk dipakai sebagai alat-Nya, maka ada harga yang harus dibayar, yaitu dengan sungguh-sungguh menjaga kekudusan hidup.
Seberapa besar kita mau membayar harga, sebesar itulah Tuhan akan leluasa memakai kita.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2 Timotius 2:21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.