Jangan Puas Dulu….

0
235

Oleh : IL

Markus 10:17-22
Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.

Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah:
Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”
Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.”

Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Perenungan:

Orang kaya yang berlari-lari mengejar Yesus mungkin merasa sudah layak untuk mendapatkan hidup kekal.
Ia merasa sudah begitu saleh dan setia melakukan segala apa yang tertulis dalam hukum taurat sejak masa muda nya.
Tentu saja harapannya adalah hidupnya diperkenan oleh Tuhan.. sehingga ia bisa memperoleh kehidupan yang kekal.

Namun… Yesus mengatakan masih ada 1 lagi yang kurang, yaitu… pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Mari kita simak baik-baik perkataan Yesus tersebut:

  1. Pergi, jual apa yang dimiliki.
    Menarik sekali …. bahwa tidak kepada semua orang, Yesus menyuruh menjual harta milik.
    Yesus telah melihat ada satu keterikatan dari orang tersebut yaitu….. ia… sangat …. mengasihi………. hartanya!
    Sehingga ketika Yesus menyuruh melepaskan hartanya, ia begitu sangat sedihh…. & kecewaa… bukan hanya sedih.. ia benar-benar tidak bisa & tidak rela melepaskan hartanya bahkan memilih untuk melepaskan harta di sorga demi memegang erat-erat hartanya yang di bumi!
  2. dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin.
    Pemberian kepada orang miskin, yaitu orang-orang yang tidak bisa membalas pemberian kita, akan mendapat upah dari Tuhan.
    Banyak ayat-ayat dalam alkitab yang menuliskan tentang hal ini.

Amsal 19:17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Salah satu cara menguji diri kita apakah kita terikat dengan uang kita dan harta kekayaan kita adalah apakah kita kurang berbelas kasihan ketika melihat orang-orang yang kekurangan… apakah kita terlalu sulit untuk memberi kepada orang miskin, kepada orang yang membutuhkan?
Apakah kita terlalu banyak fokus kepada diri kita sendiri, sehingga tidak menyadari banyak orang di sekeliling kita yang membutuhkan uluran tangan kita?
Hati yang berbelas kasihan kepada orang lain, hati yang mau bertindak dengan melepaskan genggaman atas materi, akan memerdekakan dan melepaskan orang tersebut dari belenggu-belenggu mamon yang mengikat.

  1. maka engkau akan beroleh harta di sorga.

Lukas 14:13-14
Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu.
Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Tuhan begitu menghargai orang-orang yang mau membagikan apa yang Tuhan telah berikan untuk dibagikan kepada orang miskin, sehingga Tuhan memberi reward, akan membalasnya di kekekalan.

  1. kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
    Orang kaya tersebut memanggil Yesus sebagai guru, namun ia tidak bersedia berkomitmen menjadi murid Yesus,
    ia tidak mau dengar-dengaran perintah guru.. ia juga tidak mau taat apa yang Yesus perintahkan!
    Tentu saja ia belum pantas disebut sebagai murid Yesus yang sejati.

Jawaban Yesus diawali dengan komentar Yesus menanggapi panggilan orang kaya tersebut yang memanggil Yesus dengan sebutan “Guru yang baik”.

Menarik sekali, Yesus malah menjawab.. “Mengapa kaukatakan Aku baik?
Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.”
Hal ini bukan berarti Yesus menyatakan diri tidak baik, tapi Yesus menunjukkan ada suatu yang kurang dalam kepercayaan orang kaya tersebut.
Ia hanya menganggap Yesus sebagai guru yang bisa menunjukkan cara bagaimana ia bisa memperoleh hidup yang kekal.
Sesungguhnya Yesus sendiri adalah jalan menuju ke kehidupan kekal itu, bahkan Yesus adalah satu-satunya jalan, tidak ada jalan yang lain untuk bisa mendapatkan keselamatan kekal tersebut.
Yesus juga adalah hidup itu sendiri, karena IA adalah Tuhan Sang Pemberi hidup.

Yesus mau mengingatkan orang kaya tersebut, kalau ia sudah melihat kebaikan demi kebaikan, mujizat demi mujizat yang Yesus perbuat….
mengapa ia tidak mau mengenal Yesus lebih dalam lagi…
bukan hanya sebagai guru,…… tapi Allah!
Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
Dan saat itu orang tersebut sedang berhadapan dengan Yesus, yaitu Allah yang Maha baik, yang sedang menjelma menjadi manusia.

Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yang menjadi kunci mendapatkan hidup kekal bukanlah dengan menjual seluruh harta lalu membagi-bagikan keapada orang miskin.
Sebanyak apa pun perbuatan baik dan amal ibadah tidak ada yang dapat membuat seseorang memperoleh kehidupan kekal, keselamatan kekal.
Tidak ada perbuatan baik apa pun yang menyelamatkan manusia dari kutuk maut , kutuk dosa.
Yesus menyuruh orang kaya tersebut menjual seluruh hartanya, itu hanya langkah awal untuk bisa mengikut Yesus yaitu harus rela melepaskan segala keterikatan dengan apa pun.
Tindakan yang membuat seseorang memperoleh anugerah hidup kekal adalah… dengan datang kepada Yesus, percaya kepada Yesus dan menjadi pengikutNya.. menjadi seorang murid Yesus yg mau dengar-dengaran dan taat.

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kesimpulan:
Untuk memperoleh hidup kekal adalah dengan datang kepada Yesus (percaya kepada Yesus)
dan menjadi pengikut-Nya (mau dengar-dengaran, mau diajar & taat).
Sebagai langkah awal adalah mau taat melepaskan segala bentuk keterikatan.

Aplikasi:

  1. Mari cek apakah kita menerima Yesus hanya sekedar sebagai guru agung, yang bisa mengajarkan jalan keselamatan, ataukah kita percaya bahwa Yesus adalah Allah, Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup, Yesus adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal.
  2. Jangan puas dulu ketika kita telah melakukan banyak hal yang benar, tapi masih belum melakukan “satu lagi” yang Tuhan suruhkan!
    Karena mungkin yang satu itu adalah kunci yang membuat kita bisa sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus yang sejati.
    Mungkin yang satu itu adalah hal yang mengikat kita sehingga hidup kita tidak merdeka, dan tidak berkemenangan.
  3. Mari cek adakah sesuatu yang sesungguhnya adalah ilah dalam hidup kita, di mana kita tidak rela melepaskannya, bahkan kita lebih rela melepaskan Tuhan Yesus, lebih rela melepaskan hal-hal rohani yang dari Tuhan, demi menggenggam erat-erat hal yang kita masih sukai & enggan kita tinggalkan tersebut.
  4. Mari ambil langkah untuk memperoleh hidup kekal :
    dengan datang kepada Yesus (percaya kepada Yesus)
    dan menjadi pengikut-Nya (mau dengar-dengaran, mau diajar & taat).
    Sebagai langkah awal dengan mau taat melepaskan segala bentuk keterikatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here