Oleh : IL
Amsal 30:32
Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!
(IMB) bekaplah mulutmu dengan tanganmu.
Perenungan:
Setiap orang pasti senang bila dipuji, misalnya ketika berhasil melakukan sesuatu dengan baik, atau ketika berhasil meraih pencapaian tertentu dengan prestasi yang bagus.
Namun…
amsal ini memperingatkan kita..jangan sampai ada ucapan atau bentuk pujian itu yang keluar dari diri kita sendiri!
Mungkin kita secara tidak sadar…ada ungkapan kepuasan atas apa yang telah berhasil kita lakukan, dan bentuknya adalah pujian kepada diri kita sendiri..di mana saat itu… kita merasa apa yang dicapai adalah karena kekuatan dan kehebatan kita sendiri..
Kadang juga muncul perasaan bahwa kita lebih dari orang lain ..lebih hebat.. lebih kuat.. lebih pandai… lebih baik dari orang-orang lain.
dan kita mulai menyombongkan diri..mulai merendahkan orang-orang sekitar kita…mulai bersikap kurang menghargai orang lain.
Penulis amsal memperingatkan..Jika kesombongan mulai menguasai…Tahan! Kuasai diri! Jangan sampai perkataan sombong keluar dari mulut kita! (tekapkanlah tangan pada mulut!)
Alangkah baiknya kalau pujian kepada diri kita keluar bukan dari mulut kita sendiri.
Tapi dari orang lain, sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah kita lakukan…
Dan saat kita menerima pujian tersebut, dengan sungguh-sungguh dan sangat sadar kita mengembalikan kemuliaan kepada Tuhan yang telah memberikan kepada kita anugerah & kekuatan untuk mencapai keberhasilan tersebut!
Suatu pujian yang tulus kepada Tuhan bukan hanya lips service.
Roma 11:36
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!