Mengasihi Tanpa Pamrih

0
414

Oleh : IL

(BE Roma 13:8-14)

Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.
Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur.
Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang.
Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu,
jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Perenungan:
Di awal surat Roma, rasul Paulus menuliskan banyak hal mengenai dasar-dasar kekristenan.
Mengenai kondisi semua manusia yang berdosa, mengenai keselamatan yang hanya dapat diperoleh lewat iman dalam Yesus Kristus, dan seterusnya.

Dalam pasal 12 dan selanjutnya, rasul Paulus memberikan arahan-arahan bagaimana seharusnya dan sepantasnya umat Tuhan berpikir, berperilaku, bertindak.

Nats di atas merupakan sebagian arahan Paulus yang cukup detail, inti nya adalah…Umat Tuhan harus hidup menyerupai Kristus.

Karakter Kristus yang diajarkan oleh Rasul Paulus pada nats ini antara lain…
Mengasihi sesama, tanpa pamrih
Tidak menuntut sesama atas dasar alasan kasih,
menggunakan hukum kasih untuk menuntut orang lain harus mengasihi, membantu kita.

Dalam ayat 8 dikatakan, “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”
Bila perintah di atas hanya berhenti pada “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga” tanpa lanjutan..
Maka mungkin yang terjadi malah keegoisan, karena telah merasa tidak berhutang apa pun kepada siapa pun, lalu tidak mau “diganggu” oleh siapa pun, dan merasa tidak perlu melakukan tindakan kasih kepada siapa pun… berpikir bahwa.. “aku tidak menyusahkan siapa pun.. maka sebaliknya jangan nyusahin aku..”

Rasul Paulus menegaskan dengan cukup panjang lebar, bahwa sebagai orang-orang yang telah menerima kasih Kristus.. umat Tuhan sepantasnya menjadi orang-orang yang memiliki kasih yang melimpah.. sehingga secara otomatis akan mengalirkan kasih itu kepada sesamanya tanpa harus dipaksa-paksa.

Salah satu perwujudan kasih adalah.. tidak berbuat jahat kepada sesama (ayat 10)
Tidak berzinah, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak mengingini (ayat 9a)

Dan.. bukan hanya tidak melakukan kejahatan (pasif), tapi melakukan kasih dengan tindakan aktif.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! (ayat 9b)

Bukan hanya menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, namun dengan aktif mengenakan perlengkapan senjata terang! (ayat 12)
Bukan hanya meninggalkan pesta pora dan kemabukan, percabulan dan hawa nafsu, perselisihan dan iri hati…
Namun dengan aktif mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. (ayat 14a)

Nats di atas ditutup dengan sebuah peringatan mengenai keegoisan dan fokus cinta diri yang berlebihan sebagai berikut..
“janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”
Merawat tubuh adalah baik dan perlu, namun biarlah motivasi kita melakukannya bukan untuk kepuasan diri sendiri, ada pemujaan terhadap kecantikan, kegagahan atau bentuk fisik tertentu, bukan pula agar orang memuji diri kita, mengagumi bentuk tubuh kita..
tetapi sebagai bentuk tanggung jawab dan ucapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan dan kehidupan,
dan membangun tubuh jiwa roh tetap fit agar siap dipakai menjadi alat Tuhan.

*Aplikasi:

  1. Menyadari kasih karunia dari Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita, sehingga muncul kesadaran untuk mau hidup bagi Tuhan, bukan lagi untuk kesenangan diri sendiri.
  2. Belajar mengasihi sesama tanpa pamrih.
    Mempraktekkan kasih kepada sesama dan tidak menuntut sesama melakukan kasih yang sama kepada kita.
  3. Bukan hanya meninggalkan kejahatan dan menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, namun melakukan tindakan aktif mengenakan perlengkapan senjata terang.

Efesus 6:13-18
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here