Oleh : IL
(BE Yohanes 11:47-52)
Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata:
“Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka:
“Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Perenungan:
Yohanes, penulis Injil, yang adalah keturunan Imam Besar (Kisah Para Rasul 4:6), menuliskan begitu detail mengenai persepakatan yang dilakukan petinggi-petinggi Yahudi, yang merupakan gabungan 3 kelompok yaitu imam-imam (rohaniwan), orang Saduki (politik), dan orang-orang farisi (legalistik), yang tergabung dalam Mahkamah Agama (Sanhedrin).
Bandingkan dengan 3 Injil lain yang hanya menuliskan tentang persepakatan itu dalam 2 sampai 5 ayat saja, Yohanes menuliskan dengan detail
alasan yang digunakan untuk melegalkan pembunuhan kepada Yesus, juga tentang penggenapan nubuat yang disampaikan oleh imam besar Kayafas.
Imam besar Kayafas menyampaikan nubuat dalam ketidak mengertiannya…dalam kebutaannya, ia tidak menyadari bahwa Yesus harus mati sebagai Anak Domba korban penebus dosa seluruh umat manusia.
Yang ia pikirkan hanya intrik-intrik politik yang seakan lewat kematian Yesus, seluruh bangsa Yahudi dapat tetap “aman” dalam jajahan Romawi,
di mana mereka masih bisa bebas beribadah di Bait Allah.
Lewat nats di atas ada beberapa penjelasan penting mengenai dasar kekristenan yang Yohanes tekankan:
- Kematian Yesus merupakan rencana Tuhan bagi penebusan umat manusia
- Imam Besar Kayafas, seorang imam Tuhan, yang seharusnya menjadi penghubung antara Tuhan dengan umatNya…
malah tidak berada di pihak Tuhan!
Ia tidak mengenali Yesus sebagai Mesias yang Allah telah janjikan kepada nabi-nabiNya, malah dibutakan oleh kerakusannya, dipakai oleh kerajaan kegelapan untuk menentang Yesus, yang adalah Allah sendiri.
Meskipun demikian….Allah masih bisa memakainya menyampaikan nubuat kepada seluruh umat manusia..yaitu bahwa…Yesus mati bagi seluruh bangsa!
sekalipun imam besar Kayafas menyampaikan nubuat tersebut dengan maksud yang tidak benar.
Nyata benar bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatunya.
Dalam segala situasi yang begitu buruk pun, Tuhan tetap Pemegang Otoritas, Pemegang Kendali atas semuanya…
Persepakatan yang dilakukan orang-orang yang berada dalam kungkungan kerajaan kegelapan, dapat Tuhan pakai untuk menggenapkan rencanaNya.
Aplikasi:
- Menyadari dan insaf bahwa Yesus, yang adalah Allah sendiri, telah rela mati demi menebus dosa seluruh umat manusia.
Mari sambut dengan bertobat, percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. - Bersyukur atas semua rancangan penyelamatan yang Tuhan kerjakan bagi semua umat manusia.
Menghargai lebih sungguh lagi pengorbanan Kristus di kayu salib, dengan berkomitmen untuk hidup kudus. - Menyadari bahwa Tuhan lah Pemegang kendali atas semuanya.
Dalam kondisi seburuk apa pun, pastikan kita dalam satu posisi dengan Tuhan, bukan sebaliknya.
Karena kemenangan yang sejati hanya terjadi saat kita ada di pihak Tuhan.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.